Senin, 22 Desember 2025

Untuk Data Berkeadilan Sosial, Pemerintah Didesak Segera Revisi Metodologi Pengukuran Kemiskinan

Photo Author
- Sabtu, 26 Juli 2025 | 19:53 WIB
Direktur Eksekutif CELIOS, Bhima Yudhistira. (Foto: Instagram)
Direktur Eksekutif CELIOS, Bhima Yudhistira. (Foto: Instagram)

Miskin Aktual Lebih Besar 

Ilustrasi potret kemiskinan. (Foto: Pexels)
Lebih jauh, katanya, CELIOS juga meyakini bahwa penduduk miskin yang aktual di lapangan, jauh lebih banyak dari angka kemiskinan pemerintah. 

“Selama ini, terdapat kesenjangan yang mencolok antara data kemiskinan resmi milik pemerintah Indonesia dan data yang dirilis lembaga internasional,” terang dia.

Angka Kemiskinan Berbeda Jauh

Berdasarkan laporan terbaru World Bank, sekitar 68,2% penduduk Indonesia hidup di bawah garis kemiskinan internasional, atau setara dengan 194,4 juta jiwa. 

Angka ini sangat berbeda dengan data resmi BPS yang mencatat hanya 8,57% atau 24,06 juta orang yang dikategorikan miskin. 

Baca Juga: 5 Cara Gen Z Memilih Sunscreen Sesuai Jenis Kulit, Anti Kusam dan Anti Jerawat

Ia menambahkan, meski metodologi keduanya berbeda, disparitas sebesar 8 kali lipat ini menunjukkan ada masalah dalam cara BPS mendefinisikan kemiskinan. 

“BPS sudah hampir lima dekade menggunakan pendekatan pengukuran kemiskinan dengan berbasiskan pengeluaran serta item-item yang tidak banyak berubah dan tidak lagi sesuai dengan realitas ekonomi,” tandas Bima. ***

Halaman:

Editor: Raja H. Napitupulu

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X