ESENSI.TV, JAKARTA – Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin) Budiman Sudjatmiko mengatakan, pemerintah tengah memacu strategi baru dalam upaya mempercepat penanggulangan kemiskinan ekstrem yang masih membelenggu jutaan warga Indonesia.
“Ada 3 strategi baru untuk memutus rantai kemiskinan,” ujar dia, di Jakarta, Sabtu (12/07/2025).
Yaitu sekolah rakyat berasrama, pembangunan Sentra Makan Pelajar Gizi (SMPG) di kantong kemiskinan, dan mendorong investasi berdampak sosial.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) per Maret 2025 mencatat, angka kemiskinan ekstrem di Indonesia masih menyentuh 2,7% atau sekitar 7,3 juta jiwa.
Pemerintah menetapkan target besar yaitu menghapus kemiskinan ekstrem secara nasional pada akhir 2025. Karena itu, pendekatan yang lebih komprehensif kini dijalankan.
Sekolah Rakyat Berasrama
Ia menjelaskan, gagasan sekolah rakyat berasrama kembali dihidupkan sebagai upaya memutus rantai kemiskinan antargenerasi.
Menurut dia, anak-anak dari keluarga miskin ekstrem diberikan akses pendidikan berasrama secara gratis tanpa proses seleksi akademis.
“Syaratnya cuma satu: mereka tergolong miskin ekstrem. Tes masuk tidak diperlukan. Fokus kita adalah menyelamatkan masa depan mereka dari lingkungan yang tidak mendukung tumbuh kembang,” jelas Budiman.
Skema sekolah ini, lanjut, akan mengadopsi model multi-entry dan multi-exit. Artinya siswa boleh keluar sementara bila merasa jenuh, dan dapat kembali belajar kapan pun siap.
“Pendekatan ini kami anggap lebih ramah secara psikologis bagi anak-anak dengan trauma sosial atau tekanan ekonomi di rumah,” tutur dia.
Bangun 1.000 SMPG
Artikel Terkait
Komentar Kecil tentang Kemiskinan Versi World Bank dan Versi BPS
Keterbatasan Metode Pengukuran dan Pelajaran bagi Pemerintah dari Angka Kemiskinan Bank Dunia
Budiman Sudjatmiko Gencarkan Program Anti Kemiskinan Lewat Budaya dan Pariwisata di Event Legendaris Pongtiku
Tekan Angka Kemiskinan, Pemerintah Genjot Ekosistem Industri dan Program Sosial untuk Redam Dampak Ekonomi
Satgas Desa Anti Kemiskinan Dibentuk, Fokus pada Sinergi Ekonomi dari Pusat hingga Desa