Nomor telepon Josman diblokir, membuatnya tak lagi bisa menghubungi pihak yang menjanjikan kelulusan tersebut.
Baca Juga: Fakta! Mobil Bensin Sisa Pasar Domestik China Kini Membanjiri Negara Berkembang
Merasa ditipu, Josman akhirnya melaporkan kejadian itu ke Polres Metro Bekasi Kota.
Dengan suara penuh penyesalan, ia mengungkapkan bahwa seluruh pengorbanan tersebut semata-mata dilakukan demi masa depan anaknya. “Saya cuma tukang tambal ban. Tapi demi anak, jantung pun rela dijual,” ujarnya.
Pihak kepolisian membenarkan bahwa laporan telah diterima dan menyatakan kasus ini masih dalam tahap penyelidikan.
Aparat mengingatkan masyarakat agar tidak mudah tergiur janji kelulusan instan dalam proses rekrutmen institusi negara.***(LL)