ESENSI.TV, JAKARTA - Pernyataan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa yang menyebut Pertamina “malas-malasan” membangun kilang minyak menuai reaksi keras.
Politisi PDIP, Ferdinand Hutahaean, menilai ucapan itu tidak tepat dan terkesan meremehkan kompleksitas persoalan yang dihadapi Pertamina.
Dalam rapat bersama DPR, Purbaya menyoroti lambatnya pembangunan kilang yang dianggap menghambat kemandirian energi nasional.
Menurutnya, ketergantungan Indonesia pada impor BBM semakin membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) karena subsidi energi yang membengkak.
Baca Juga: Bournemouth Tampil Sensasional, Semenyo dan Kluivert Jadi Penentu Kemenangan atas Fulham
Namun, Ferdinand menegaskan bahwa pembangunan kilang minyak bukan semata soal ketersediaan dana.
Ia mencontohkan proyek kilang Tuban yang dikerjakan bersama perusahaan Rusia, Rosneft, namun terhenti akibat embargo Amerika Serikat pasca perang Ukraina.
Padahal, Pertamina telah mengeluarkan dana triliunan rupiah untuk pembebasan lahan.
“Pernyataan Saudara Purbaya di hadapan DPR yang mengatakan Pertamina itu malas-malasan bangun kilang, saya pikir itu nir-informasi. Bangun kilang tidak hanya soal uang. Ada aspek geopolitik, ada dinamika global yang memengaruhi,” kata Ferdinand, dikutip dari Instagram @fakta.indo pada Sabtu, 4 Oktober 2025.
Baca Juga: Bahaya Radiasi Mengintai, Pemerintah Kerahkan Satgas untuk Dekontaminasi Cs 137 di Serang
Lebih jauh, Ferdinand juga mengingatkan agar Menkeu tidak merasa paling memahami semua persoalan.
Menurutnya, membangun kilang minyak membutuhkan strategi jangka panjang, kerja sama internasional, serta keberanian menghadapi tekanan global, bukan sekadar perhitungan finansial.
“Saya ingatkan Saudara Purbaya supaya tidak asal bicara. Sebaiknya kurangi merasa paling jago dari semua orang, merasa paling rajin dan paling mampu dari semua pejabat, lalu menyepelekan persoalan bangsa yang sebenarnya rumit,” tegasnya.
Baca Juga: Dampak Positif dan Negatif Kafein Terhadap Kesehatan Tubuh yang Jarang Diketahui