ESENSI TV, PADANG - Ketegangan antarwarga di Kelurahan Padang Sarai, Kota Padang, memuncak dalam insiden memilukan yang mencoreng toleransi beragama.
Pada Minggu (27/07), sekelompok orang menyerang sebuah rumah doa milik umat Kristen yang sedang menggelar kegiatan keagamaan.
Kejadian ini tidak hanya merusak bangunan, tapi juga menyisakan luka fisik dan psikologis, terutama bagi dua anak yang ikut menjadi korban kekerasan.
Menurut keterangan Pendeta F. Dachi dari Gereja Kristen Setia Indonesia (GKSI) Anugerah Padang, puluhan anak saat itu sedang mengikuti pelajaran agama Kristen ketika massa datang secara tiba-tiba.
Baca Juga: Lebih Dekat dengan Park Seung Soo, Mbappe Korea yang Siap Bersinar di Newcastle United
Mereka membawa batu, kayu, bahkan senjata tajam, dan mulai merusak rumah doa sambil meneriakkan tuntutan pembubaran kegiatan.
“Saat itu saya dipanggil oleh RT dan Lurah, lalu dibawa ke belakang. Di sana saya diminta untuk menghentikan aktivitas. Tak lama kemudian, massa mulai bertindak brutal,” ujar Dachi.
Dua anak berusia 9 dan 11 tahun mengalami luka serius akibat dipukul dengan kayu.
Salah satu anak mengalami cedera kaki hingga tak bisa berjalan, sementara yang lain mengalami memar di bagian bahu.
Baca Juga: Jadi Diri Sendiri di Kantor? Ini 8 Batasan Sehat yang Wajib Diketahui Gen Z
Keduanya segera dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.
Selain kekerasan fisik, berbagai peralatan dan isi rumah doa pun turut dirusak.
Wakapolda Sumatra Barat, Brigjen Pol Solihin, menyatakan bahwa pihak kepolisian telah mengamankan sembilan orang yang diduga terlibat dalam aksi tersebut.
Ia juga menambahkan bahwa jumlah pelaku kemungkinan besar akan bertambah seiring berjalannya proses penyelidikan.