ESENSI.TV, MALANG - Niat baik tak selalu berakhir baik. Seorang anggota TNI aktif harus mengalami nasib nahas ketika dirinya mencoba menasihati sekelompok juru penumpang (jupang) agar tidak melakukan pungutan liar terhadap bus di Terminal Arjosari, Malang.
Bukannya didengarkan, teguran tersebut justru dibalas dengan tindakan brutal.
Sang prajurit dikeroyok hingga wajahnya bersimbah darah dan mengalami luka serius.
Kejadian bermula saat korban yang merupakan anggota aktif TNI, melihat aksi sekelompok jupang yang diduga melakukan pungutan liar terhadap sopir bus di area terminal.
Berbekal niat untuk menegur secara baik-baik, korban mendatangi para jupang dan memberikan nasihat agar tidak memalak sopir bus, yang juga sedang bekerja mencari nafkah.
Namun, para pelaku merasa tidak terima dengan teguran tersebut. Mereka justru merespons dengan kekerasan brutal.
Menurut pengakuan anak korban, ayahnya dikeroyok oleh lima sampai enam orang yang diduga merupakan jupang beserta teman dan kerabat mereka.
"Tadi Ayah saya cuma nasihatin orang jupang tadi jangan malak ke bis. Kan yang di bis juga kerja nyari uang juga. Nah si pelaku ini nggak terima, bawa temen sama saudaranya. Infonya wajah Ayah saya digesek ke aspal sama diinjak. Alhamdulillah Ayah sudah sadar saat ini. Dan beberapa barang Ayah saya juga hilang, diambil sama pelaku," ungkap sang anak dalam sebuah pernyataan yang viral di media sosial.
Baca Juga: Tidur Terganggu, Otak Terkuras! Ini Bahaya Lingkungan Berisik yang Tak Disadari Banyak Orang
Aksi pengeroyokan ini disebut berlangsung cepat dan brutal. Kepala Terminal Arjosari, Mega Perwira Donowati, membenarkan adanya insiden tersebut dan menyampaikan bahwa sejumlah pelaku sudah berhasil diamankan.
"Info sementara dari petugas di lapangan, kejadiannya berlangsung cepat dan korban dikeroyok lima sampai enam orang. Sebenarnya beberapa kru bus berupaya melerai, tetapi tidak bisa karena pelaku beringas," ujarnya.
Insiden yang terjadi pada Kamis malam (26/6) itu pun viral dan mengundang berbagai respon dari netizen.
"Makanya kerja tuh yang halal dulu.!! Kalau sdh begini gk mungkin TNI tinggal diam," komentar salah satu netizen.