ESENSI.TV, YAHUKIMO - Tindak kekerasan kembali menghantui Papua pada 21 Maret 2025.
Serangan brutal yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, merenggut enam nyawa dari kalangan guru dan tenaga kesehatan.
Para korban, yang sedang berada di rumah dinas, diserang tanpa ampun sebelum tempat tinggal mereka dibakar habis.
Insiden tragis ini tidak hanya menimbulkan duka mendalam, tetapi juga memicu evakuasi besar-besaran.
Baca Juga: Serangan Udara Israel Hantam Rumah Sakit di Gaza, Pemimpin Hamas dan Warga Sipil Tewas
Sebanyak 46 guru dan tenaga kesehatan dievakuasi ke Wamena dan Sentani demi alasan keselamatan.
Serangan ini menjadi pukulan telak bagi sektor pendidikan dan kesehatan di wilayah tersebut.
Guru dan tenaga kesehatan, yang semestinya menjadi pilar penting dalam membangun kesejahteraan masyarakat, justru menjadi sasaran kekerasan.
Kejadian ini memperlihatkan betapa rentannya keamanan di daerah konflik, khususnya bagi mereka yang mengabdikan diri di garis depan pelayanan publik.
Baca Juga: Akui Ketangguhan Pasangan Thailand, Fikri dan Daniel Harus Puas Jadi Runner-Up di Swiss Open 2025
Komisi X DPR RI Suarakan Keprihatinan dan Desak Perlindungan
Merespons tragedi ini, Komisi X DPR RI, yang membidangi pendidikan dan kesehatan, menyampaikan sejumlah catatan penting.
Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, menegaskan kecaman keras terhadap aksi kekerasan yang menimpa para guru dan tenaga kesehatan.
"Kami sangat berduka dan prihatin atas peristiwa tragis ini. Belasungkawa kami sampaikan kepada keluarga korban serta seluruh komunitas pendidikan dan kesehatan yang terdampak," ujar Hetifah dalam pernyataan resminya, dikutip pada Senin, 24 Maret 2025.