Senin, 22 Desember 2025

Ibu di Lampung Diduga Hilangkan Nyawa Bayinya akibat Baby Blues, Polisi Dalami Kasus  

Photo Author
- Senin, 13 Januari 2025 | 11:03 WIB
Ilustrasi. Seorang ibu di Lampung yang diduga mengalami Baby Blues syindrome tega menghilangkan nyawa anak kandungnya. (Foto: Pixabay)
Ilustrasi. Seorang ibu di Lampung yang diduga mengalami Baby Blues syindrome tega menghilangkan nyawa anak kandungnya. (Foto: Pixabay)

ESENSI.TV, POLHUKAM - Tragedi memilukan terjadi di Desa Way Areng, Kecamatan Mataram Baru, Lampung Timur. 

Seorang ibu, Umi Dasifah, diduga menghilangkan nyawa bayi kandungnya yang baru berusia enam bulan akibat tekanan psikologis yang dialaminya. 

Kejadian ini berlangsung pada Sabtu dini hari (11/1/2025) sekitar pukul 04.00 WIB dan mengejutkan masyarakat sekitar.  

Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Pol. Umi Fadilah Astutik, membenarkan peristiwa ini dan menjelaskan bahwa kepolisian telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) serta memeriksa sejumlah saksi. 

Baca Juga: Altay Bayindir Jadi Pahlawan, Manchester United Kalahkan Arsenal Lewat Adu Penalti Dramatis  

"Pelaku, yang berinisial UM, diduga mengakhiri hidup anaknya yang masih bayi. Setelah itu, ia mencoba bunuh diri dengan meminum racun serangga," ungkapnya saat diwawancarai, dikutip pada Senin, 13 Januari 2025.

Dari hasil penyelidikan awal, ditemukan luka bacok pada tubuh bayi dan luka sayat pada tangan kiri pelaku. 

Selain itu, racun serangga ditemukan di lokasi kejadian. Seorang saksi yang juga anak pelaku menyebutkan bahwa sang ibu sempat meminum racun serangga usai melakukan tindakan tersebut.  

Dugaan sementara menyebut pelaku mengalami depresi berat yang dikenal sebagai baby blues syndrome

Baca Juga: Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol Tak Mangkir dari Sidang Pemakzulan, Masalah Keamanan Jadi Alasan Utama

Menurut informasi dari warga sekitar, pelaku harus mengurus tiga anak seorang diri karena suaminya bekerja di luar kota. Tekanan ini diduga memicu tindakan tragis tersebut.  

"Kami menduga kondisi psikologis pelaku menjadi faktor utama. Hal ini diperkuat dengan keterangan warga yang menyebut pelaku menghadapi beban berat tanpa dukungan yang memadai," jelas Kombes Umi.  

Saat ini, pelaku masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit. Pihak kepolisian berencana melakukan penyelidikan lebih mendalam setelah kondisinya membaik.  

Kombes Umi juga mengingatkan pentingnya perhatian terhadap kesehatan mental ibu pasca melahirkan. 

Halaman:

Editor: Raja H. Napitupulu

Sumber: TBNews

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X