Senin, 22 Desember 2025

PBNU Gugat Trans7, Tuding Tayangan Xpose Uncensored Hina Kiai dan Pesantren

Photo Author
- Rabu, 15 Oktober 2025 | 08:00 WIB
PBNU gugat Trans7 atas tayangan Xpose Uncensored yang dinilai hina pesantren dan kiai. (Foto: Instagram @nuonline_id)
PBNU gugat Trans7 atas tayangan Xpose Uncensored yang dinilai hina pesantren dan kiai. (Foto: Instagram @nuonline_id)

ESENSI.TV, JAKARTA - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menegaskan langkah tegas terhadap tayangan program Xpose Uncensored di Trans7 yang menuai kecaman luas. 

Tayangan yang menyinggung pondok pesantren dan para kiai itu dianggap telah mencederai nilai-nilai keagamaan serta menimbulkan keresahan di tengah masyarakat.

Dalam keterangan resminya pada Selasa (15/10/2025), Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya, menyebut bahwa tayangan tersebut tidak hanya melanggar prinsip dasar jurnalisme, tetapi juga berpotensi merusak keharmonisan sosial dan menciptakan kegaduhan publik. 

Baca Juga: Gen Z Wajib Tahu! Cara Belanja Online Tetap Stylish Tanpa Bikin Dompet Menangis

Karena itu, PBNU berkomitmen menempuh jalur hukum agar persoalan ini dapat diselesaikan secara adil sesuai peraturan yang berlaku.

Gus Yahya menjelaskan bahwa Lembaga Penyuluhan dan Bantuan Hukum (LPBH) PBNU telah diberi instruksi langsung untuk menindaklanjuti kasus ini dengan langkah hukum resmi. 

Upaya ini dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab PBNU dalam melindungi martabat pesantren, para ulama, serta nilai-nilai Islam yang selama ini dijunjung tinggi oleh warga Nahdlatul Ulama.

Selain itu, Gus Yahya juga meminta Trans7 untuk menunjukkan itikad baik dengan memperbaiki kesalahan yang telah menimbulkan keresahan luas. 

Baca Juga: Ketahui Tentang Yoga Ringan, Solusi Sederhana untuk Kesehatan Fisik dan Mental

Ia menekankan pentingnya media massa untuk menjaga etika jurnalistik dan menghindari pemberitaan yang dapat menyinggung kelompok masyarakat tertentu, terutama institusi keagamaan seperti pesantren.

Di tengah meningkatnya reaksi publik, Gus Yahya menyerukan agar para kiai, santri, dan warga Nahdlatul Ulama tetap tenang serta tidak terpancing oleh provokasi. 

Ia menegaskan bahwa perjuangan dan pengabdian kepada agama serta bangsa harus terus dijalankan dengan semangat keikhlasan dan kedamaian.

Baca Juga: Lombok Wildlife Park, Wisata Edukasi dan Konservasi Satwa di Tengah Alam Tropis Lombok

Langkah PBNU ini menjadi bentuk penegasan bahwa lembaga keagamaan terbesar di Indonesia tersebut akan selalu berdiri di garda depan dalam menjaga kehormatan pesantren dan marwah ulama dari segala bentuk pelecehan, baik di dunia nyata maupun media.***(LL)

Editor: Raja H. Napitupulu

Sumber: Instagram @nuonline_id

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X