Senin, 22 Desember 2025

Jawab Kontroversi soal Dampak Negatif ke Mesin, Bahlil Tegaskan BBM Campur Etanol Aman

Photo Author
- Kamis, 9 Oktober 2025 | 10:00 WIB
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia. (Foto: Instagram @bahlillahadalia)
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia. (Foto: Instagram @bahlillahadalia)

ESENSI.TV, JAKARTA - Belakangan ini, wacana penambahan etanol ke dalam bahan bakar minyak (BBM) kembali menjadi perbincangan hangat di masyarakat.

Sejumlah pengendara mengaku khawatir langkah ini dapat menurunkan performa mesin atau bahkan mempercepat kerusakan komponen kendaraan.

Namun, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menegaskan, penggunaan etanol dalam BBM bukan hanya aman, tetapi juga telah melalui proses pengujian dan mengikuti standar internasional yang diterapkan di banyak negara maju.

Menurut Bahlil, seluruh BBM campuran etanol yang saat ini beredar di Indonesia sudah memenuhi standar keamanan dan mutu.

Baca Juga: Judistira Soroti Masalah Air Bersih Jakarta, Minta Pemerintah DKI Bergerak Lebih Cepat

“Etanol itu selama di bawah 20 persen tidak ada masalah, asalkan etanolnya murni 99,95 persen. Dan apa yang dilakukan Pertamina sudah sesuai standar,” jelasnya, dikutip pada Kamis, 9 Oktober 2025.

Bahlil memahami adanya kekhawatiran publik terkait kemungkinan penurunan performa mesin.

Namun, ia memastikan bahwa pencampuran etanol hingga 10 persen atau yang dikenal sebagai S10 merupakan praktik umum di berbagai negara seperti Amerika Serikat, Brasil, dan Thailand.

Negara-negara tersebut sudah lama mengadopsi bahan bakar ramah lingkungan ini sebagai bagian dari komitmen mereka mengurangi emisi karbon.

Baca Juga: Unggul Lebih Dulu, Tumbang di Akhir, Indonesia Ditaklukkan Arab Saudi

Lebih jauh, Bahlil menjelaskan bahwa kebijakan BBM campur etanol ini sejalan dengan arah kebijakan energi bersih nasional.

Pemerintah ingin mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil sekaligus mendorong kemandirian energi dengan memanfaatkan sumber daya lokal.

“Awalnya kita akan mulai dari S10 dulu. Tapi belum di tahun 2026, karena industri etanol dalam negeri masih kita siapkan,” terangnya.

Saat ini, pemerintah tengah membangun dua pabrik etanol besar untuk mendukung program tersebut.

Halaman:

Editor: Raja H. Napitupulu

Sumber: instagram @fakta.indo

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X