Senin, 22 Desember 2025

Motor Matic Bergetar atau Loyo? Ini Ciri-Ciri CVT Rusak dan Waktu Ideal untuk Ganti

Photo Author
- Rabu, 14 Mei 2025 | 09:28 WIB
Pelajari ciri-ciri CVT motor matic rusak dan kapan waktu terbaik untuk mengganti komponen penting ini. (Foto: Pexels)
Pelajari ciri-ciri CVT motor matic rusak dan kapan waktu terbaik untuk mengganti komponen penting ini. (Foto: Pexels)

ESENSI.TV, OTOMOTIF - Komponen CVT (Continuously Variable Transmission) merupakan bagian vital dari sistem transmisi motor matic. Kerusakan pada CVT bisa menyebabkan performa motor menurun drastis dan berdampak pada keselamatan berkendara.

Banyak pengendara yang kurang menyadari tanda-tanda awal kerusakan CVT karena gejalanya terkadang muncul perlahan.

Padahal, mengenali gejalanya sejak dini sangat penting untuk mencegah kerusakan lebih parah dan biaya perbaikan yang membengkak.

Baca Juga: 13 Tahun Mengabdi, Joel Ward Resmi Tinggalkan Crystal Palace dengan Penuh Kebanggaan

CVT yang tidak diganti tepat waktu bisa membuat motor lebih boros bahan bakar dan terasa tidak nyaman saat dikendarai. Oleh karena itu, penting mengetahui ciri-ciri CVT motor matic rusak dan kapan waktu ideal untuk menggantinya.

1. Motor Terasa Bergetar Saat Awal Digas

Salah satu ciri paling umum ketika CVT mulai bermasalah adalah munculnya getaran saat motor baru mulai berjalan. Getaran ini terasa cukup kuat, terutama saat kecepatan rendah atau di awal tarikan gas.

Hal ini biasanya disebabkan oleh karet rumah roller yang aus atau kampas kopling ganda yang mulai licin.

Jika dibiarkan, getaran bisa bertambah parah dan membuat kenyamanan berkendara menurun drastis. Segera periksa bagian CVT jika motor mulai terasa bergetar tidak wajar di kecepatan rendah.

 Baca Juga: 5 Alasan Gen Z Rentan Alami Burnout Sejak Usia Muda yang Harus Diwaspadai

2. Tarikan Motor Menjadi Lemot dan Berat

CVT yang bermasalah akan memengaruhi performa akselerasi motor, sehingga terasa lambat dan berat saat digas.

Biasanya, hal ini terjadi karena roller atau v-belt yang sudah aus, sehingga tidak bisa menyalurkan tenaga mesin secara optimal.

Kondisi ini membuat mesin harus bekerja lebih keras, yang kemudian bisa berdampak pada konsumsi bahan bakar yang meningkat.

Halaman:

Editor: Raja H. Napitupulu

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X