TransJakarta Harus Lebih Luas dan Efisien, Judistira Dorong Pemerintah Tindak Cepat Perluasan Jalur untuk Kurangi Kemacetan

ESENSI.TV, JAKARTA - Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD DKI Jakarta, Judistira Hermawan, menegaskan bahwa perluasan rute TransJakarta merupakan langkah strategis dalam menghadapi persoalan kemacetan di ibu kota.

Menurutnya, Jakarta tidak bisa hanya mengandalkan pembangunan jalan sebagai solusi, melainkan harus menguatkan sistem transportasi publik terintegrasi yang bisa menjangkau lebih banyak wilayah.

Judistira menyebut, selama ini masih banyak kawasan padat penduduk di pinggiran Jakarta dan daerah penyangga yang belum sepenuhnya tersentuh oleh layanan TransJakarta.

Hal ini berdampak pada tingginya penggunaan kendaraan pribadi, yang kemudian memperparah kemacetan, terutama pada jam-jam sibuk.

Baca Juga: Newcastle Resmi Gaet Anthony Elanga, Andalan Baru di Lini Serang dari Nottingham Forest

“Perluasan rute TransJakarta ini bukan sekadar proyek infrastruktur, tetapi merupakan investasi jangka panjang untuk menciptakan mobilitas warga yang lebih efisien dan berkelanjutan,” ujar Judistira.

Ia menambahkan bahwa Fraksi Golkar siap mengawal setiap langkah pemerintah dalam memperluas akses transportasi publik.

Bagi Judistira, transportasi yang andal dan terjangkau adalah hak warga kota yang tidak boleh hanya dinikmati oleh segelintir orang di pusat kota saja.

Menurutnya, perluasan jalur harus dilakukan ke kawasan penyangga seperti Cilangkap, Kalideres, hingga Jagakarsa, karena di sanalah konsentrasi warga terus tumbuh.

Baca Juga: Tekan Angka Kemiskinan, Pemerintah Genjot Ekosistem Industri dan Program Sosial untuk Redam Dampak Ekonomi

Bila tidak segera diperluas, maka arus masuk-keluar kendaraan ke pusat kota setiap hari akan semakin padat dan sulit diurai.

Judistira juga menekankan pentingnya integrasi antar moda, seperti konektivitas TransJakarta dengan MRT, LRT, dan angkutan mikro.

Tanpa integrasi ini, upaya mengurangi kendaraan pribadi tidak akan maksimal karena masyarakat belum merasa nyaman berpindah antar moda.

“Pemerintah harus menyusun peta prioritas pengembangan rute baru berdasarkan data kepadatan penduduk dan lalu lintas harian. Jangan sampai pembangunan TransJakarta hanya terpusat di wilayah elite,” katanya.