IHSG Anjlok, Misbakhun Minta Pemerintah dan Otoritas Keuangan Lebih Terbuka ke Pasar

ESENSI.TV, JAKARTA - Mukhamad Misbakhun, Ketua Komisi XI DPR RI, menyuarakan keprihatinannya terhadap memburuknya situasi di pasar modal nasional yang dinilainya dipicu oleh lemahnya komunikasi dari otoritas keuangan. 

Dalam forum pasar modal yang digelar di Jakarta, (Capital Market Forum 2025), ia secara tegas meminta Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), yang terdiri dari Kementerian Keuangan, Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), untuk membenahi pola komunikasi kepada pelaku pasar.

Menurut Misbakhun, kejelasan dan koordinasi dalam penyampaian kebijakan sangat penting untuk menjaga ketenangan dan rasionalitas di pasar. 

Baca Juga: Menyayat Hati, Remaja Yatim Piatu di Kampar Jadi Korban Kekerasan Bibinya Sendiri

Ia menilai bahwa arus informasi yang tidak terkoordinasi justru memicu kekhawatiran yang tidak perlu dan memunculkan sentimen negatif berlebihan. 

Akibatnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat merosot hingga 6 persen hanya dalam beberapa hari terakhir.

“Komunikasi ini memang harus diperbaiki. Kalau tidak, pasar akan terus dipengaruhi oleh rumor dan spekulasi yang sebenarnya bisa dicegah,” ujar Misbakhun, dikututip pada Rabu, 28 Mei 2025. 

Ia menambahkan, kehadirannya dalam forum ini adalah bentuk nyata dukungan untuk memperkuat dialog antara pemerintah dan pelaku pasar.

Baca Juga: Jerman Ancam Tindak Keras Israel, Evaluasi Dukungan Militer akibat Krisis Gaza

Lebih lanjut, Misbakhun menekankan pentingnya transparansi dalam menginformasikan kondisi dan tantangan ekonomi nasional. 

Ia berharap pasar Indonesia bisa lebih dewasa dan tidak mudah terguncang oleh isu-isu yang belum tentu akurat. 

“Pasar yang sehat bergerak berdasarkan fundamental ekonomi, bukan karena gosip atau spekulasi yang tidak berdasar,” tegasnya.

Sementara itu, Rully Arya Wisnubroto, Head of Research & Chief Economist Mirae Asset, menyebut pelemahan IHSG tidak hanya disebabkan oleh faktor eksternal seperti kebijakan The Fed dan tarif dagang AS, tetapi lebih dominan karena tekanan domestik. 

Baca Juga: 5 Tips Liburan Low Budget tapi Tetap Seru dan Berkesan Tanpa Menguras Dompet