Meski demikian, perubahan gaya hidup modern, seperti meningkatnya konsumsi makanan cepat saji, rendahnya aktivitas fisik, dan tingginya angka obesitas, telah membuat rasio ini mulai bergeser. Kini, perempuan juga semakin banyak yang mengalami gangguan serupa.
Selain pola makan, ada faktor lain yang turut memperbesar risiko terbentuknya batu ginjal, seperti kurang minum air putih, jarang berolahraga, dan riwayat keluarga.
Ketika tubuh kekurangan cairan, konsentrasi zat-zat pembentuk kristal dalam urine meningkat, sehingga kemungkinan terjadinya endapan pun menjadi lebih besar.
Tak hanya dari makanan dan kebiasaan minum, risiko batu ginjal juga bisa meningkat karena konsumsi suplemen tertentu.
Baca Juga: Siap Tajamkan Lini Serang Setan Merah, Matheus Cunha Resmi Gabung Manchester United
Vitamin C, misalnya, jika dikonsumsi dalam dosis tinggi secara terus-menerus, dapat meningkatkan produksi oksalat dalam tubuh.
Oksalat inilah yang kemudian dapat bergabung dengan kalsium dan membentuk batu di ginjal.
Meski demikian, bukan berarti makanan-makanan tersebut harus dihindari sepenuhnya.
Produk olahan susu, daging, maupun kacang-kacangan tetap memiliki manfaat penting untuk kesehatan, selama dikonsumsi dalam jumlah yang wajar dan seimbang.
Kuncinya adalah mengatur asupan dengan bijak, memperbanyak minum air putih, serta menjaga gaya hidup aktif agar tubuh dapat bekerja optimal dalam membuang sisa-sisa metabolisme.
Baca Juga: Bekerja Keras Tapi Tak Efektif? Gen Z Wajib Tahu 10 Tanda Ini!
Jadi, jika Anda penggemar keju atau makanan hewani lainnya, tidak perlu langsung khawatir.
Nikmati dengan takaran yang tepat, imbangi dengan cukup cairan, dan hindari konsumsi berlebihan.
Dengan pola hidup sehat dan seimbang, risiko terbentuknya batu ginjal bisa diminimalisir secara efektif tanpa harus mengorbankan kenikmatan kuliner favorit Anda.***(LL)