Senin, 22 Desember 2025

FRAGMEN SATE KLATHAK

Photo Author
- Kamis, 25 Mei 2023 | 12:27 WIB
Sate Klathak.
Sate Klathak.

Kelezatan Sate Klathak


Sate klathak adalah salah satu makanan khas Yogyakarta. Sate ini terbilang unik. Karena dimasak dengan cara dibakar menggunakan jeruji sepeda dan dibumbui dengan cara sederhana.

Dinamakan sate klathak karena saat dimasak, garam yang ditaburkan ke daging kambing muda akan berbunyi “klatak-klatak-klatak” saat dibakar.

Bumbu yang digunakan saat memasak sate klathak ini sangat sederhana. Tidak menggunakan bumbu kacang maupun bumbu kecap. Hanya dibumbui oleh garam. Sangat menarik.

Sate ini dimasak dengan menggunakan jeruji sepeda diyakini dapat menghantarkan panas lebih baik daripada tusuk bambu biasa. Sehingga orang yang menikmatinya akan dengan lezat menyantapnya.

Kelezatan sate klathak ini juga disenangi oleh salah satu penulis puisi Bernama Gus Nas.

Profil Penulis Gus Nas


Nama aslinya adalah M. Nashruddin Anshoriy. Gus Nas Jogja adalah seorang penulis puisi yang karyanya sudah banyak dikenal di kalangan tokoh-tokoh nasional di negeri ini.

Tidak hanya artis, politisi, pengusaha, maupun seniman mengenalinya. Gus Nas juga gemar mengoleksi lukisan-lukisan langka dari para maestro.

Gus Nas yang merupakan Pimpinan Pondok Pesantren Ilmu Giri Yogyakarta ini telah menorehkan banyak sekali karya-karya yang menarik dalam bait-bait puisi. Beberapa diantaranya seperti Tong Kosong Reformasi, Semesta Bertakbir, Air Mata Sudan, dan beberapa karya lainnya.

Karyanya bahkan dipuji oleh Gus Dur dan juga memujinya sebagai orang yang multi talenta.

Baru-baru ini, Gus Nas kerap kali menuliskan kegeraman serta pendapatnya tentang berbagai isu di masyarakat. Misalnya "8 Trilyun Ketamakan" sebagai bentuk kegeramannya terhadap kasus korupsi salah seorang menteri.

Kali ini, Gus Nas membagikan tulisannya tentang lezatnya salah satu makanan Nusantara, Sate Klathak.

FRAGMEN SATE KLATHAK


Dunia hanya setusuk sate

Saat daging kambing yang tanduknya belum tumbuh

Dalam irisan sebilah rindu dan puisi

Lalu ditusuk dengan manja oleh jeruji


Sate Klathak merajalela dalam goyangan lidahku

Lalu menjerit keenakan

Aku tersipu membayangkan merem-melek mataku

Kusebut Sate Klathak biang kelezatan itu


Raja-Raja Mataram Islam sejak dahulu

Menggelar Andrawina di Balairung Agung Kerto

4.000 kambing muda disembelih bersama

Untuk memanjakan lidah sang raja dan para tamunya


Sesudah Lima Abad berlalu

Jejak rasa itu kini menantang orang-orang pada hasrat dan ingin tahu

Kenikmatan apalagi yang hendak kalian dustakan?


Di belahan Jogja yang istimewa

Aroma segar daging kambing yang dibakar itu kian menggelora

Menggigitnya berarti maknyuss

Mengunyahnya memanjakan lidah

Sate Klathak mengajakmu bermimpi hidangan surga



Gus Nas Jogja, 25 Mei 2023


Editor: Addinda Zen

Editor: Administrator Esensi

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X