ESENSI.TV, INTERNASIONAL - Dalam sebuah sesi bersejarah yang berlangsung pada hari Senin, 7 Januari 2025, Kongres Amerika Serikat secara resmi mengesahkan kemenangan Donald Trump dari Partai Republik sebagai Presiden terpilih.
Proses ini dipimpin oleh mantan Wakil Presiden Kamala Harris, yang juga menjadi lawan Trump dalam pemilu November lalu.
Sertifikasi ini membuka jalan bagi pelantikan Trump yang dijadwalkan dalam dua minggu ke depan.
Upacara ini berlangsung lancar dan sangat berbeda dari empat tahun lalu, ketika Capitol diserbu oleh pendukung Trump dalam upaya untuk menggagalkan pengesahan kemenangan Joe Biden atas Trump pada pemilu 2020.
Baca Juga: Pernyataan Resmi Sri Mulyani: Kemiskinan, Ketimpangan, dan Pengangguran Menurun Selama 2024.
Meskipun demikian, Trump tetap bersikeras bahwa kekalahannya pada tahun 2020 disebabkan oleh kecurangan besar-besaran, sebuah klaim yang hingga kini tidak terbukti.
Bahkan dalam kampanye 2024, ia terus menyuarakan kekhawatiran serupa, terutama terkait jika sampai ia kalah dari Harris pada 5 November.
Sebagai Wakil Presiden, Harris memainkan peran seremonial dalam memimpin penghitungan suara Electoral College.
Dengan ekspresi serius, ia menyerahkan sertifikat hasil pemilu dari setiap negara bagian yang mengukuhkan kemenangan Trump.
"Hari ini adalah pengingat penting tentang apa yang seharusnya menjadi norma dalam demokrasi kita, yaitu transisi kekuasaan secara damai," ujar Harris kepada wartawan di Capitol.
Ia menekankan, "Demokrasi Amerika begitu kuat, sekuat komitmen kita untuk menjaganya."
Empat tahun sebelumnya, peran serupa dijalankan oleh Mike Pence saat mengesahkan kemenangan Biden.
Tradisi ini juga terjadi pada tahun 2001, ketika Al Gore harus memimpin sertifikasi kemenangan George W. Bush setelah persaingan sengit yang melibatkan Mahkamah Agung.