ESENSI.TV, ISRAEL - Ketegangan antara Iran dan Israel kembali memanas dengan eskalasi serangan udara yang menargetkan fasilitas-fasilitas sensitif kedua negara.
Kali ini, Iran meluncurkan gelombang serangan balistik dan drone ke wilayah Israel, yang menimbulkan kerusakan besar dan meningkatkan kekhawatiran internasional soal kemungkinan konflik yang lebih luas di kawasan Timur Tengah.
Serangan terbaru dari Iran terjadi pada Kamis (19/6/2025), dengan target utama fasilitas militer di kota Be’er Sheva, Israel bagian selatan.
Baca Juga: 5 Tempat Wisata Malam yang Paling Ramai dan Instagramable di Indonesia
Salah satu rudal dilaporkan mengenai markas Komando Komunikasi dan Intelijen Angkatan Darat Israel (C4I IDF), serta area teknologi militer Gav Yam yang menjadi pusat pengembangan perangkat militer.
Kedua lokasi ini diketahui berada tepat di sebelah Rumah Sakit Soroka, rumah sakit besar yang selama ini digunakan untuk merawat personel militer Israel.
Meskipun pihak Israel menyatakan tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, dampak dari gelombang ledakan membuat bangunan Rumah Sakit Soroka mengalami kerusakan cukup parah.
Baca Juga: 5 Strategi Side Hustle Populer di Kalangan Gen Z yang Bisa Dimulai dari Rumah
Letaknya yang sangat berdekatan dengan kompleks militer membuat fasilitas kesehatan ini ikut terdampak, menimbulkan kritik bahwa Israel menempatkan instalasi militer di dekat area sipil sebagai tameng.
Serangan ini terjadi hanya tiga hari setelah serangan udara Israel pada Senin (16/6/2025) yang menghantam Rumah Sakit Anak Farabi di Teheran, Iran.
Serangan tersebut menyebabkan puluhan korban luka, termasuk balita, anak-anak, hingga lansia yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut.
Iran menyebut tindakan Israel sebagai pelanggaran serius terhadap hukum internasional dan prinsip dasar kemanusiaan.
Baca Juga: Polda Bali Gerak Cepat! Tiga Pelaku Penembakan WNA Australia Dibekuk dalam 2 Hari
Pemerintah Iran menyatakan bahwa serangan balasan ini merupakan respons langsung atas serangan terhadap rumah sakit di ibu kota mereka.