ESENSI.TV, ISRAEL - Ketegangan antara Iran dan Israel semakin meningkat, menyusul peringatan keras yang disampaikan militer Iran kepada warga pemukim Israel.
Situasi ini memicu gelombang kepanikan, terutama di Bandara Ben Gurion, Tel Aviv, di mana ratusan warga Israel tampak bergegas meninggalkan negaranya menjelang potensi serangan balasan.
Juru Bicara Angkatan Bersenjata Iran, Reza Sayyad, pada Senin (16/6/2025), menyampaikan ultimatum kepada para pemukim Israel yang tinggal di wilayah pendudukan seperti Tepi Barat, Yerusalem Timur, dan Jalur Gaza.
Ia meminta mereka segera meninggalkan wilayah tersebut demi keselamatan diri.
“Tempat-tempat itu tidak akan layak huni di masa depan. Perlindungan bawah tanah tidak akan menjamin keselamatan Anda. Jangan biarkan rezim kriminal menggunakan Anda sebagai tameng manusia,” tegasnya.
Pernyataan ini ditujukan kepada warga Israel yang menempati wilayah Palestina yang secara hukum internasional dianggap sebagai wilayah yang diduduki secara ilegal.
Permukiman tersebut bertentangan dengan Pasal 49 Konvensi Jenewa dan sejumlah resolusi PBB.
Baca Juga: 5 Tips Menyusun CV Kreatif yang Bikin Gen Z Makin Stand Out di Dunia Kerja
Keberadaan pemukim yang dilindungi oleh militer Israel sering memicu konflik dengan warga Palestina dan memperburuk ketegangan yang ada.
Efek dari ancaman ini langsung terasa di lapangan. Salah satunya suasana mencekam terjadi di Bandara Ben Gurion.
Dalam berbagai video yang tersebar di media sosial, terlihat suasana panik saat para penumpang meninggalkan koper dan barang bawaan mereka demi segera kabur keluar negeri.
Sebagian dari mereka dilaporkan telah tiba di kota-kota Eropa, seperti Paris, namun tidak disambut hangat.
Baca Juga: 5 Destinasi Air Terjun Tersembunyi di Indonesia yang Menenangkan Pikiran dan Menyegarkan Hati