Menurut Qadoura Fares, kepala Komisi Palestina bidang Urusan Tahanan dan Mantan Tahanan, banyak tahanan yang dibebaskan dalam kondisi membutuhkan perawatan medis jangka panjang untuk pulih dari kekerasan fisik dan psikologis yang mereka alami.
Reuters juga melakukan wawancara dengan empat mantan tahanan Palestina yang ditahan sejak perang Gaza meletus pascaserangan Hamas pada 7 Oktober 2023.
Mereka ditahan selama berbulan-bulan atas tuduhan berafiliasi dengan organisasi ilegal, namun dibebaskan tanpa dakwaan yang jelas.
Para mantan tahanan ini mengungkapkan dampak psikologis yang mendalam akibat penyiksaan selama penahanan mereka.
Baca Juga: Tingkatkan Budaya dan Industri Olahraga, Menpora Dito Siapkan Kolaborasi Besar dengan Vindes Sport
Kisah-kisah ini menggambarkan realitas pahit yang dihadapi para tahanan Palestina, menyoroti perlunya perhatian internasional terhadap isu pelanggaran hak asasi manusia di penjara-penjara Israel.***(LL)
Artikel Terkait
Presiden Prabowo Tegaskan Dukungan Indonesia untuk Palestina dalam Pidato Perdana
Indonesia Tegaskan Dukungan Kuat untuk Palestina di KTT BRICS Plus
DPR RI Tuntut Klarifikasi Meta Terkait Penghapusan Konten Pro-Palestina di Indonesia
Begini Pernyataan Tegas Prabowo Soal Kemerdekaan Palestina saat Kunjungan ke Mesir
Majelis Umum PBB Dorong Fatwa Hukum Internasional ICJ Terkait Kewajiban Israel untuk Palestina