Senin, 22 Desember 2025

Ukraina Teken Kesepakatan Besar, Akan Dapat 100 Jet Tempur Rafale dari Prancis

Photo Author
- Selasa, 18 November 2025 | 12:55 WIB
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy dan Presiden Prancis Emmanuel Macron. (Foto: Instagram @zekenskyy_official)
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy dan Presiden Prancis Emmanuel Macron. (Foto: Instagram @zekenskyy_official)

Menurut keterangan dari Istana Élysée, dokumen yang ditandatangani masih berupa letter of intent, semacam komitmen politik, dan belum menjadi kontrak pembelian final. Pembiayaan diperkirakan akan memanfaatkan:

Dana khusus Uni Eropa, dan

Rencana penggunaan aset Rusia yang dibekukan di Eropa (masih perlu persetujuan resmi UE).

Prancis juga menegaskan bahwa seluruh perlengkapan yang disepakati adalah produksi baru, bukan pengalihan dari stok militer Prancis.

“Kami merencanakan pengiriman 100 Rafale, jumlah yang sangat besar, namun diperlukan untuk membangun kembali kekuatan udara Ukraina," ungkap Macron.

Baca Juga: Jerman Lolos ke Piala Dunia 2026 Usai Hajar Slovakia 6 Gol Tanpa Balas

Prancis menyebut bahwa dukungan ini memiliki dua tujuan:

- Membantu Ukraina secara langsung menghadapi gelombang serangan drone dan rudal Rusia yang meningkat dalam beberapa pekan terakhir, termasuk serangan di wilayah Zaporizhzhia.

- Mempersiapkan Ukraina untuk jangka panjang, termasuk kemungkinan ancaman baru setelah tercapainya kesepakatan damai di masa depan.

Selain itu, Prancis dan Inggris juga sedang mendorong pembentukan koalisi beranggotakan sekitar 30 negara yang bersedia menempatkan pasukan atau aset militer di Ukraina, atau di sepanjang perbatasan baratnya, setelah perang mereda.

Meski kesepakatan ini ambisius, ada tantangan nyata yang harus dilalui. Salah satunya adalah proses pelatihan pilot yang sangat ketat untuk bisa mengoperasikan Rafale, pesawat tempur canggih yang digunakan oleh Angkatan Udara Prancis.

Baca Juga: Presiden Prabowo Puji Antusiasme Belajar dengan Teknologi Baru, Minta Sekolah Rawat Fasilitas Digital

Di sisi lain, pemerintah Macron tengah menghadapi tekanan politik dan anggaran di dalam negeri, yang membuat sebagian pihak mempertanyakan seberapa cepat komitmen tersebut dapat diwujudkan.

Jika rencana ini berjalan sesuai harapan, Ukraina akan memiliki salah satu armada jet tempur paling modern di Eropa. 

Bagi Kyiv, kontrak Rafale ini bukan sekadar pembelian senjata, tetapi simbol dukungan jangka panjang dari Prancis dan Eropa Barat terhadap kedaulatan mereka.***(LL)

Halaman:

Editor: Raja H. Napitupulu

Sumber: reuters.com

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X