Senin, 22 Desember 2025

Kehilangan Orang Kepercayaan, Khamenei Kian Terisolasi di Tengah Gempuran Israel

Photo Author
- Kamis, 19 Juni 2025 | 09:00 WIB
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei. (Foto: tangkapan layar Instagram @fakta.indo)
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei. (Foto: tangkapan layar Instagram @fakta.indo)

ESENSI.TV, IRAN - Di usianya yang menginjak 86 tahun, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei tengah menghadapi tantangan terberat sepanjang masa kepemimpinannya. 

Bukan hanya ancaman dari luar seperti serangan udara Israel yang terus menggempur infrastruktur militer dan tokoh-tokoh penting Iran, namun juga tekanan dari dalam, lingkaran penasihat terdekatnya perlahan mulai lenyap. 

Seiring tewasnya sejumlah tokoh kunci akibat serangan presisi Israel, Khamenei kini berdiri di puncak kekuasaan dengan dukungan yang semakin menipis, menciptakan risiko besar bagi stabilitas internal dan keputusan strategis Iran ke depan.

Baca Juga: Debut Gemilang! River Plate Kalahkan Urawa Reds di Laga Pembuka Grup E

Serangkaian serangan udara Israel baru-baru ini telah menewaskan sejumlah komandan senior Garda Revolusi Iran yang merupakan bagian penting dari lingkaran dalam Khamenei. 

Di antara mereka adalah Komandan Garda Hossein Salami, kepala divisi kedirgantaraan Amir Ali Hajizadeh yang juga memimpin program rudal balistik Iran, serta kepala intelijen Mohammad Kazemi. 

Ketiganya merupakan figur sentral dalam kelompok penasihat elit Khamenei yang selama ini dikenal sangat loyal dan memiliki pengaruh besar dalam kebijakan militer serta keamanan nasional.

Baca Juga: Liburan Seru Tanpa Boros! 5 Tips Cerdas Jelajahi Destinasi Wisata dengan Budget Minim

Menurut sumber internal yang rutin menghadiri pertemuan dengan Khamenei, hilangnya tokoh-tokoh penting ini menciptakan kekosongan serius dalam proses pengambilan keputusan strategis. 

Sumber tersebut menggambarkan situasi saat ini sangat berbahaya, mengingat potensi salah langkah dalam respons militer maupun kebijakan pertahanan kini meningkat drastis.

Meski masih ada penasihat yang tersisa dalam lingkaran kekuasaan, seperti tokoh-tokoh yang mengurusi bidang diplomasi, ekonomi, dan politik dalam negeri, kehilangan figur militer utama jelas mengguncang keseimbangan internal. 

Putra Khamenei, Mojtaba, disebut semakin aktif mengambil peran strategis dalam mengatur jalannya pemerintahan dan menjaga stabilitas kekuasaan. 

Baca Juga: Awas Bahaya Mengintai! Ini Tips Berkendara Malam Hari agar Tetap Aman dan Fokus

Mojtaba memiliki hubungan erat dengan Garda Revolusi dan dipandang oleh banyak pihak sebagai calon suksesor ayahnya.

Halaman:

Editor: Raja H. Napitupulu

Sumber: reuters.com

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X