ESENSI.TV, JAKARTA - Belakangan ini, beredar informasi yang menyebutkan bahwa penyakit cacar monyet atau monkeypox (Mpox) disebabkan oleh efek samping dari vaksin Covid-19.
Klaim ini telah menimbulkan kekhawatiran di masyarakat, terutama di tengah situasi pandemi yang belum sepenuhnya berakhir.
Namun, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menegaskan bahwa klaim tersebut tidak benar dan perlu diluruskan.
Baca Juga: Mobil Maung Pindad Jadi Kendaraan Khusus Paus Fransiskus Saat Misa Suci di GBK
Dalam pernyataan resminya, Juru Bicara Kemenkes RI, Mohammad Syahril, menegaskan bahwa Mpox dan Covid-19 adalah dua penyakit yang berbeda, baik dari segi penyebab maupun sejarah kemunculannya.
“Mpox dan Covid-19 adalah dua penyakit yang berbeda. Mpox sudah ada jauh sebelum munculnya Covid-19 dan vaksin Covid-19,” jelas Mohammad Syahril, dikutip pada Rabu, 4 September 2024.
Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kasus Mpox pertama kali dilaporkan pada manusia di Republik Demokratik Kongo pada tahun 1970. Ini berarti, penyakit ini telah ada lebih dari lima dekade sebelum pandemi Covid-19 muncul.
Baca Juga: Akun WhatsApp Palsu Mengatasnamakan Sekda Wonosobo Viral, Pemerintah Imbau Warga Waspada
"Mpox telah ada sejak lama dan menjadi penyakit endemik di beberapa negara di Afrika, seperti Afrika Selatan, Pantai Gading, Kongo, Nigeria, dan Uganda," ujar Syahril.
Mpox, yang juga dikenal sebagai cacar monyet, merupakan penyakit yang telah lama menjadi perhatian dunia kesehatan.
Penyakit ini dikenal karena penyebarannya yang terbatas di beberapa wilayah endemik di Afrika.
Namun, dalam beberapa tahun terakhir, penyakit ini kembali menarik perhatian global setelah mengalami lonjakan kasus di berbagai negara, termasuk di luar Afrika.
Baca Juga: Indonesia Hibahkan Senjata dan Amunisi ke Kamboja untuk Meningkatkan Kerja Sama Pertahanan
WHO menyatakan status Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Menjadi Perhatian Internasional (PHEIC) untuk Mpox pada 23 Juli 2022, sebagai respons atas peningkatan kasus di berbagai negara.