ESENSI.TV, KARIMUN - Program makanan bergizi gratis (MBG) yang seharusnya menyehatkan justru menimbulkan kegaduhan setelah sejumlah pelajar dilaporkan jatuh sakit.
Kasus dugaan keracunan tersebut mencuat di dua wilayah, yaitu Kabupaten Karimun dan Kota Batam, yang sama-sama menjadi penerima MBG.
Situasi ini kemudian menarik perhatian aparat penegak hukum yang bergerak cepat melakukan penyelidikan bersama instansi terkait untuk memastikan penyebab kejadian.
Baca Juga: Manfaat Konsumsi Matcha bagi Kesehatan, Minuman Hijau yang Lagi Jadi Favorit
Polda Kepri Usut Dugaan Keracunan Makanan Bergizi Gratis
Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Kepri turun langsung mengusut kasus keracunan makanan yang menyeret program pemerintah tersebut.
Kombes Pol Silvester Mangombo Marusaha Simamora selaku Direktur Reskrimsus memastikan tim dari Subdit IV Indagsi sudah bergerak sejak akhir pekan lalu.
Ia menegaskan penyelidikan tengah berjalan untuk mengetahui apakah keracunan benar berasal dari konsumsi makanan bergizi gratis atau faktor lain.
Kasubdit IV Indagsi, AKBP Ruslaeni, menjelaskan dugaan awal muncul di SMP Negeri 2 Karimun setelah 15 siswa mengalami gejala keracunan.
Baca Juga: Menara Pandang Tele, Gerbang Menikmati Sunset dan Keindahan Alam Samosir
Tidak berhenti di Karimun, kasus serupa juga ditemukan di SDN 016 Sagulung, Batam, dengan pola yang dinilai cukup mirip.
Tim Ditreskrimsus kemudian mengambil alih penanganan dari Polres Karimun sejak Sabtu, 27 September 2025, untuk memperdalam penyelidikan.
Sejumlah pihak sudah dimintai keterangan, mulai dari pengelola dapur penyedia MBG, pemilik yayasan, hingga pihak sekolah terkait.
Selain klarifikasi, tim juga mendatangi dapur penyedia MBG bersama Dinas Kesehatan dan BPOM untuk melakukan pemeriksaan lapangan.
Baca Juga: Jangan Sampai Terlewat! Ini 6 Hal yang Harus Dipersiapkan di Mobil Sebelum Perjalanan Panjang