Senin, 22 Desember 2025

Terowongan Istiqlal Katedral Segera Diresmikan, Jadi Simbol Toleransi Antarumat Beragama di Indonesia

Photo Author
- Rabu, 11 Desember 2024 | 11:00 WIB
Menag Nasaruddin membuka Festival Harmoni Istiqlal. (kemenag.go.id)
Menag Nasaruddin membuka Festival Harmoni Istiqlal. (kemenag.go.id)

ESENSI.TV, JAKARTA - Indonesia kembali menunjukkan wajah kerukunan beragamanya dengan akan diresmikannya Terowongan Istiqlal-Katedral pada Kamis, 12 Desember 2024. 

Terowongan ini menghubungkan dua tempat ibadah yang menjadi simbol toleransi antarumat beragama, yakni Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral di Jakarta.

Peresmian akan dilakukan oleh Presiden Prabowo Subianto didampingi Menteri Agama Nasaruddin Umar.

Menteri Agama Nasaruddin Umar menjelaskan bahwa terowongan ini tidak hanya berfungsi sebagai jalur penghubung, tetapi juga menjadi simbol persatuan dan kolaborasi lintas agama. 

Baca Juga: Presiden Prabowo Subianto Resmi Serahkan DIPA 2025 dan Luncurkan Katalog Elektronik Versi 6.0 di Istana Negara

"Kita ingin terowongan ini menjadi tempat yang tidak hanya mempermudah akses masyarakat, tetapi juga menjadi ruang untuk mempererat interaksi antarumat beragama," ujarnya, dikutip pada Rabu, 11 Desember 2024.

Terowongan yang dirancang dengan arsitektur modern ini juga diproyeksikan menjadi destinasi wisata religi yang menarik. 

Nasaruddin menambahkan, selain sebagai jalur akses, terowongan tersebut ke depan dapat digunakan untuk berbagai kegiatan, seperti pameran galeri seni dan budaya.

"Kami melihat potensinya untuk menjadi ruang galeri yang menampilkan seni lintas budaya. Bahkan, ke depannya, mungkin bisa kita gunakan sebagai tempat pertemuan antarumat beragama," jelasnya.

Baca Juga: Kasus Pencucian Uang Panji Gumilang Siap Disidangkan, Kejaksaan Terima Pelimpahan Barang Bukti dan Tersangka

Proyek ini mencerminkan semangat persatuan dalam keberagaman yang menjadi ciri khas Indonesia. 

Terowongan ini tidak hanya mempermudah perjalanan fisik antara dua bangunan bersejarah tersebut, tetapi juga membawa pesan simbolis tentang pentingnya dialog dan kerja sama lintas keyakinan. 

“Kami berharap masyarakat dapat memanfaatkan fasilitas ini untuk kegiatan positif, baik dalam rangka ibadah maupun wisata religi,” tambah Nasaruddin.

Sebelumnya, akses terowongan ini tidak dibuka secara umum karena masih menunggu proses peresmian. Namun, setelah peresmian nanti, masyarakat luas dapat menggunakannya. 

Halaman:

Editor: Raja H. Napitupulu

Sumber: kemenag.go.id

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X