Gedung PLKI UPQ juga dirancang sebagai ikon wisata religi dengan konsep GLAM (Gallery, Library, Archive, Museum).
Fasilitas modern seperti galeri mushaf, ruang diskusi, dan mini teater digital menjadi daya tarik tambahan.
“Kami ingin menciptakan tempat ini sebagai pusat peradaban Islam Nusantara yang tidak hanya berfungsi edukatif, tetapi juga menjadi daya tarik internasional,” ujar Kamaruddin.
Pembangunan gedung ini memakan waktu dua tahun dengan anggaran Rp239 miliar.
Ke depan, Kementerian Agama berharap UPQ tidak hanya mencetak kitab suci, tetapi juga buku pelajaran, jurnal, dan berbagai karya ilmiah.
Dengan pendekatan ini, Indonesia semakin mengukuhkan perannya sebagai negara yang mempromosikan Islam moderat di tingkat global.
Baca Juga: Tingkat Partisipasi Pilkada 2024 Capai 68 Persen, KPU Siap Evaluasi dan Tingkatkan Kesadaran Publik
Acara peresmian turut dihadiri oleh berbagai tokoh, termasuk Dirjen Bimas dari berbagai agama, Kepala Badan Litbang dan Diklat Kemenag, serta sejumlah pejabat eselon 2 Kementerian Agama.
Kehadiran mereka mencerminkan semangat kebersamaan dan toleransi yang diusung melalui pembangunan PLKI UPQ ini.***(LL)
Artikel Terkait
Uji Coba Sistem Inklusi di Madrasah Dimulai, Ini Langkah Kemenag Wujudkan Pendidikan Inklusif
71 Ribu Peserta Lolos Seleksi PPPK Kemenag 2024, Sanggahan Dibuka untuk yang Gagal
Kemenag Terjun Langsung Cegah Maraknya Judol dengan Libatkan KUA dan Penyuluh Agama di Seluruh Indonesia
Kemenag Matangkan Persiapan Haji 2025 dalam Rakor di Jeddah
Kemenag Buka Seleksi Petugas Haji Arab Saudi 2025, Simak Syarat dan Jadwalnya lengkapnya