Bapanas Selidiki Keamanan Anggur Shine Muscat Asal Tiongkok Terkait Residu Pestisida

ESENSI.TV, NASIONAL - Anggur Shine Muscat, yang dikenal dengan rasanya yang manis dan teksturnya yang renyah, kini tengah menjadi perhatian khusus di beberapa negara terkait masalah keamanan pangan. 

Investigasi terhadap residu pestisida pada anggur asal Tiongkok ini telah menimbulkan kekhawatiran, terutama setelah Thailand melaporkan adanya kandungan residu kimia di atas batas aman pada anggur Shine Muscat yang beredar di pasar mereka. 

Kini, langkah pengawasan serupa juga akan dilakukan oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas) di Indonesia untuk memastikan keamanan produk ini bagi masyarakat.

Baca Juga: Residu Kimia Berbahaya di Anggur Shine Muscat, DPR Desak BPOM dan Karantina Tingkatkan Pengawasan

Langkah Bapanas dalam Menjamin Keamanan Produk

Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, menjelaskan bahwa pihaknya akan melakukan investigasi menyeluruh terhadap anggur Shine Muscat yang dijual di pasar Indonesia. 

"Investigasi ini akan melibatkan proses pengambilan sampel dan pengujian di laboratorium guna memastikan keamanan produk," ujarnya dalam pernyataan resmi pada Rabu, 30 Oktober 2024.

Arief menegaskan bahwa pengawasan ini penting untuk memastikan bahwa anggur yang dikonsumsi masyarakat bebas dari residu pestisida berbahaya.

Selain itu, Arief mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam menerima informasi. 

Baca Juga: DPR: Indonesia Cukup Aturan untuk Berantas Korupsi, RUU Perampasan Aset Belum Masuk Prioritas  

Menurutnya, penting untuk tidak langsung mempercayai informasi yang belum terverifikasi. 

"Bapanas akan memberikan informasi terkait keamanan pangan secara transparan sesuai prosedur yang berlaku," tambahnya. 

Langkah ini bertujuan untuk memberikan kepastian dan kepercayaan kepada masyarakat terkait produk-produk pangan yang beredar di pasar.

Peran Regulasi dan Batas Maksimum Residu (BMR)