KPU Jawa Barat Mulai Distribusikan 70 Juta Surat Suara untuk Pilkada Serentak 2024

ESENSI.TV, JAWA BARAT - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat mulai menggerakkan roda persiapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024 dengan mengirimkan surat suara secara resmi. 

Distribusi surat suara tersebut dimulai pada Minggu, dengan titik awal pengiriman berada di Cikarang, Jawa Barat, untuk menjangkau seluruh wilayah kabupaten dan kota di provinsi tersebut. 

Distribusi ini menunjukkan kesiapan KPU dalam memfasilitasi Pilkada yang efektif dan teratur.

Baca Juga: Polres Jakarta Timur Perketat Pengamanan Gudang Logistik KPU Jelang Pilkada Serentak 2024

Ketua KPU Jawa Barat, Ummi Wahyuni, menyatakan pihaknya telah menyiapkan strategi agar distribusi berlangsung tanpa hambatan. 

Ia menjelaskan bahwa dua lokasi telah ditunjuk sebagai pusat distribusi, yakni Gramedia Cikarang dan Gramedia Rancaekek, yang bertanggung jawab mengirimkan surat suara ke seluruh wilayah kabupaten dan kota di Jawa Barat. 

“Hari ini, pengiriman dimulai untuk lima daerah pertama, yaitu Subang, Kota Cirebon, Kuningan, Banjar, dan Pangandaran,” ujarnya, dikutip dari laman tribratanews.polri.go.id pada Senin, 28 Oktober 2024.

KPU Jawa Barat telah menetapkan target distribusi sebanyak 70 juta lembar surat suara untuk melayani 27 kabupaten dan kota di wilayah tersebut. 

Ummi menjelaskan bahwa manajemen logistik yang efektif sangat penting mengingat jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang sangat besar. 

Baca Juga: KPU DKI Jakarta Pindahkan Lokasi Debat Pilkada 2024 demi Kelancaran dan Keamanan

“Pengiriman ke lima kabupaten/kota pertama ini menjadi langkah awal. Selanjutnya, pengiriman akan diteruskan ke 22 kabupaten/kota lainnya dalam waktu dekat,” katanya. 

Ia juga menambahkan, “Dengan jumlah pemilih yang tinggi, distribusi surat suara ini memerlukan pengelolaan yang ketat dan terorganisir.”

Pada acara Kick Off Pengiriman Surat Suara di Cikarang, Ummi mengingatkan seluruh daerah agar memastikan keamanan gudang penyimpanan dari potensi bencana alam, seperti banjir dan kebakaran, serta meningkatkan koordinasi dengan Bawaslu dan pihak keamanan selama proses distribusi berlangsung. 

“Kami berharap standar operasional yang berlaku bisa dijaga selama proses pengiriman dan penerimaan surat suara di gudang logistik masing-masing,” tambahnya.