Berkantor pusat di Shanghai, Tiongkok, dan memiliki kantor regional di Johannesburg, Afrika Selatan, NDB terus memperluas jangkauannya dengan menawarkan bantuan pembiayaan untuk proyek-proyek strategis.
Indonesia sebenarnya telah diundang untuk menjadi anggota NDB sejak tahun 2022, namun proses pengkajian keanggotaan masih berlangsung.
Jika bergabung, Indonesia akan menjadi bagian dari salah satu platform pembiayaan pembangunan terbesar di dunia, yang berpotensi mendukung agenda pembangunan strategis nasional, termasuk program-program yang sudah dipaparkan oleh Menteri Luar Negeri Sugiono.
Baca Juga: Prabowo Tegaskan Siap Pecat Pejabat yang Persulit Rakyat dalam Pelayanan Publik
Dengan kesamaan visi antara Indonesia dan NDB, peluang kerja sama antara keduanya tampaknya semakin kuat.
Proyek-proyek pembangunan infrastruktur dan keberlanjutan di Indonesia bisa mendapatkan dukungan penting dari NDB, yang memiliki mandat untuk mengurangi ketimpangan global.***(LL)
Artikel Terkait
Menlu Retno: Masa Depan ASEAN Cerah Saat Menghormati HAM
Tanggapi Penunjukan Yahya Sinwar sebagai Pemimpin Baru Hamas, Menlu Retno: Indonesia Fokus pada Upaya Perdamaian
Menlu Retno Marsudi: 926 WNI Dievakuasi dari Sudan di Tengah Perang Saudara
Menlu Retno Marsudi Soroti Pentingnya Investasi Energi Bersih untuk Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan di IISF
Misi Perdana di Panggung Internasional, Menlu Sugiono Hadiri KTT BRICS Plus 2024