ESENSI.TV, NASIONAL - Kelompok Hamas baru-baru ini mengumumkan penunjukan Yahya Sinwar sebagai pemimpin politik baru mereka, menggantikan Ismail Haniyeh yang tewas dalam serangan di Teheran, Iran.
Sinwar, yang sebelumnya dikenal sebagai pemimpin sayap bersenjata Hamas, dianggap sebagai figur kunci dalam organisasi tersebut.
Penunjukan ini menunjukkan perubahan dalam strategi Hamas yang mungkin akan mempengaruhi dinamika konflik Israel-Palestina.
Baca Juga: TNI Kecam Aksi Pembunuhan Pilot Helikopter oleh OPM: Pelanggaran HAM
Ismail Haniyeh tewas dalam serangan yang dilaporkan terjadi saat menghadiri upacara pelantikan presiden baru Iran, Masoud Pezeshkian.
Korps Garda Revolusi Islam Iran melaporkan bahwa Haniyeh dan seorang pengawal tewas dalam serangan tersebut.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menanggapi perubahan kepemimpinan ini dengan menegaskan bahwa Indonesia tetap berkomitmen untuk mendukung upaya perdamaian di Palestina.
Baca Juga: 3 Indikator IDI Riau Masih Berkategori Rendah
Menurut Retno, Indonesia akan terus memfokuskan upayanya pada gencatan senjata dan memastikan bantuan kemanusiaan dapat mengalir tanpa hambatan.
"Kita fokus pada usaha penyelesaian perdamaian, jadi kita jelas bahwa pertama kita mendorong agar terjadi ceasefire," ujar Retno dikutip pada Jumat, 9 Agustus 2024.
Retno juga menegaskan dukungan Indonesia terhadap solusi dua negara sebagai jalan keluar dari konflik yang berkepanjangan ini.
"Kita terus mendorong agar dapat terjadi perdamaian yang berdasarkan two-state solution, kita tetap fokus, fokus kita akan kita jalankan terus," tambahnya.
Sikap ini mencerminkan komitmen Indonesia untuk terus berperan aktif dalam upaya diplomatik, terlepas dari perubahan yang terjadi dalam kepemimpinan Hamas.**"
Artikel Terkait
Menlu RI-PNG Ciptakan Sejarah Kunjungi Proyek SD Bersama
Menlu RI Lantik 14 Pejabat RI di Luar Negeri
Menlu RI Retno Marsudi Tegaskan Indonesia Selalu Bela Palestina
Indonesia Bawa 3 Pesan Penting di Pertemuan Menlu D-8
Menlu Retno: Masa Depan ASEAN Cerah Saat Menghormati HAM