Senin, 22 Desember 2025

Menlu Retno Marsudi: 926 WNI Dievakuasi dari Sudan di Tengah Perang Saudara

Photo Author
- Sabtu, 10 Agustus 2024 | 15:00 WIB
Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi saat memberikan keterangan pers. (Foto: PMJ News)
Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi saat memberikan keterangan pers. (Foto: PMJ News)

ESENSI.TV, SUDAN - Perang saudara berkepanjangan di Sudan yang telah berlangsung selama setahun terakhir hingga kini masih belum reda.

Buntut perang saudara yang masih belum menunjukkan sinyal akan berakhir ini telah menelan banyak korban jiwa dan luka-luka. Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), konflik ini telah menyebabkan sekitar 16 ribu orang tewas dan 33 ribu lainnya mengalami luka-luka. 

Menyikapi situasi ini, Pemerintah Indonesia telah mengambil langkah-langkah untuk melindungi warga negaranya yang berada di Sudan.

Baca Juga: Tanggapi Penunjukan Yahya Sinwar sebagai Pemimpin Baru Hamas, Menlu Retno: Indonesia Fokus pada Upaya Perdamaian

Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengungkapkan bahwa sebanyak 926 warga negara Indonesia (WNI) telah berhasil dievakuasi dari Sudan. 

Namun, sekitar 40 WNI memilih untuk tetap tinggal di negara tersebut, dengan alasan pekerjaan atau karena mereka memiliki keluarga di sana. 

"Kami telah berhasil mengevakuasi 926 WNI dari Sudan. Namun, ada sekitar 40 WNI yang memilih untuk tetap tinggal karena alasan pekerjaan atau keluarga," jelas Retno saat memberikan keterangan kepada wartawan di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, dikutip pada Sabtu, 10 Agustus 2024.

Baca Juga: Penghapusan Peran FKUB dalam Pendirian Rumah Ibadah oleh Kemenag Ditentang Wapres Ma'ruf Amin

Retno juga menyampaikan bahwa Presiden Joko Widodo telah mengucapkan terima kasih kepada pihak berwenang di Sudan yang telah memberikan bantuan selama proses evakuasi WNI. 

Evakuasi tersebut diakui tidak mudah, mengingat situasi yang sangat tidak kondusif dan jumlah WNI yang cukup besar.

"Presiden telah menyampaikan ucapan terima kasih atas bantuan yang diberikan oleh otoritas Sudan selama proses evakuasi. Evakuasi ini bukanlah hal yang mudah karena melibatkan banyak orang dan kondisi di lapangan sangat tidak stabil," ungkap Retno.

Baca Juga: Menparekraf Dorong Keterlibatan Aktif Masyarakat dalam Pengelolaan Destinasi Wisata

Selain itu, Retno juga memberikan informasi terkait Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Sudan. 

KBRI yang sebelumnya berlokasi di Khartoum kini telah dipindahkan sementara ke Port Sudan demi alasan keamanan.

Halaman:

Editor: Lala Lala

Sumber: PMJ News

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X