Indeks Kerukunan Umat Beragama 2024 Naik, Kemenag Fokus Perkuat Moderasi Beragama

Beberapa kasus intoleransi dan sikap ekstrem masih ditemukan di beberapa wilayah. 

“Masih ada sejumlah tantangan yang harus dihadapi, termasuk kasus-kasus intoleransi yang terjadi di berbagai daerah. Oleh karena itu, upaya penguatan moderasi beragama harus terus dilakukan secara berkesinambungan,” jelasnya.

Untuk mengatasi tantangan tersebut, pemerintah telah mengambil langkah strategis melalui penerbitan Peraturan Presiden (Perpres) tentang Penguatan Moderasi Beragama. 

 Baca Juga: APBN 2024 Tetap Stabil Meski Ada Konflik Timur Tengah, Kemenkeu Siapkan Strategi Antisipasi 2025

Perpres ini mengamanatkan pembentukan Sekretariat Bersama (Sekber) yang bertugas memperkuat koordinasi dalam penyelenggaraan penguatan moderasi beragama di tingkat kementerian/lembaga dan pemerintah daerah.

Menurut Saiful, program penguatan moderasi beragama yang dicanangkan oleh Kemenag memiliki beberapa cakupan, di antaranya adalah memperkuat cara pandang, sikap, dan praktik beragama yang moderat, terutama bagi Aparatur Sipil Negara (ASN). 

Selain itu, program ini juga mengutamakan perlindungan hak beragama dalam layanan publik serta mendorong pengelolaan rumah ibadah dengan perspektif moderasi beragama.

“Kami juga memanfaatkan perayaan keagamaan dan budaya untuk memperkuat toleransi dan persatuan di masyarakat. Dengan begitu, kami berharap dapat menciptakan lingkungan yang kondusif bagi semua umat beragama di Indonesia,” pungkasnya.

 Baca Juga: Presiden Jokowi Pimpin Upacara HUT ke-79 TNI di Monas, Momen Terakhir Sebagai Pemimpin Upacara Sebelum Masa Jabatannya Berakhir

Langkah-langkah strategis seperti ini diharapkan dapat terus mendukung terciptanya kerukunan dan toleransi yang lebih baik di masa depan. 

Dengan adanya sinergi antara pemerintah dan masyarakat, Indeks KUB diharapkan terus meningkat, mencerminkan kehidupan beragama yang damai dan harmonis di seluruh wilayah Indonesia.***(LL)