Mereka membagikan cara-cara konkret untuk berkontribusi dalam menjaga dan memperkuat demokrasi:
Via (Mahasiswa, Bijak Pilkada): Pentingnya memahami peran pemerintah daerah dan isu lokal sebagai bagian dari pembelajaran politik.
Firdza (Pandemic Talks): Menggunakan media sosial untuk edukasi dan penyebaran informasi.
Rian Fahardhi (Distrik Berisik): Menyuarakan kebenaran tanpa henti dan terus mengangkat isu-isu penting hingga tercipta gerakan bersama.
Fanbul (Minutes of Manager): Membangun komunitas sebagai bagian dari demokrasi, yang tidak hanya terbatas pada mahasiswa atau aktivis, tetapi juga pekerja dan berbagai kalangan lainnya.
Tiara (Extinction Rebellion): Menciptakan critical mass 3,5% yang berperan dalam aksi damai demi menjaga demokrasi.
Zensa (Pemimpin.id): Menyuarakan pentingnya proses yang baik dalam mencetak pemimpin berkualitas, dimulai dari diri sendiri.
Johan (Goodkind): Menggunakan teknologi sebagai alat untuk berkreasi dan menyuarakan pendapat.
Wantja (IG @wantja): Menyampaikan isu politik melalui seni gambar doodle dan isu kesehatan mental sebagai pendekatan unik yang menyentuh hati.
Andhyta F Utami (Think Policy): Menggambarkan bahwa seperti cinta, demokrasi juga memerlukan upaya yang terus menerus.
Baca Juga: Perangi Tawuran, Kapolres Jakarta Utara Instruksikan Penindakan Tanpa Ampun
Berbagai Influencer yang Meramaikan “Lepas Lelah Kelas Menengah”
Sejumlah influencer seperti @jukihoki, @wantja, @firdzaradiany, @rian.fahardhi, dan @veronika.twns turut hadir dan meramaikan acara ini.
Rangkaian acara diakhiri dengan Dendang Bareng, sesi bernyanyi bersama yang dipandu oleh Willy Winarko, dengan lagu-lagu yang dikurasi khusus berdasarkan tema-tema isu sosial.
Acara Lepas Lelah Kelas Menengah sukses menarik perhatian masyarakat, dengan lebih dari 500 pendaftar dari berbagai latar belakang.
Artikel Terkait
Islam dan Demokrasi
Pilkada Serentak Tentukan Masa Depan Demokrasi Indonesia
Indonesia Darurat Demokrasi, Dosen UGM Sampaikan 5 Sikap
Unjuk Rasa Mengatasnamakan Indonesia Darurat Demokrasi, Hanya Persoalan Elektoral
Guru Besar UGM Serukan Pengembalian Demokrasi Kedaulatan Rakyat Indonesia