ESENSI.TV, BANTEN - Situasi memanas terjadi di SMAN 1 Cimarga, Kabupaten Lebak, Banten, setelah insiden antara kepala sekolah dan seorang siswa menimbulkan gejolak besar di lingkungan sekolah.
Kasus yang bermula dari teguran karena pelanggaran disiplin ini kini berubah menjadi persoalan hukum dan memicu aksi solidaritas besar-besaran dari para siswa.
Kejadian berawal ketika seorang siswa kelas XII berinisial ILP ketahuan merokok di sekitar area sekolah.
Menurut keterangan pihak keluarga, kepala sekolah diduga melakukan tindakan kekerasan berupa tamparan dan tendangan kepada ILP.
Tak terima anaknya diperlakukan seperti itu, ibu korban, Tri Indah Alesti, melapor langsung ke Polres Lebak.
Baca Juga: Prancis Tersandung di Islandia, Laga Hidup Mati Kontra Ukraina Menanti November Nanti
“Saya datang ke Polres Lebak untuk melaporkan kepala sekolah SMAN 1 Cimarga yang sudah melakukan kekerasan kepada anak saya,” ujar Tri dalam keterangannya, dikutip dari Instagram @fakta.indo pada Selasa, 14 Oktober 2025.
Sementara itu, Kepala Sekolah Dini Fitria tidak membantah adanya kontak fisik.
Ia mengaku tindakannya dilakukan secara spontan lantaran emosi melihat pelanggaran yang dilakukan siswa.
“Saya memang menegur dan sempat memukul pelan karena menahan emosi. Tapi saya pastikan tidak ada pemukulan keras atau niat menyakiti,” jelasnya.
Namun, penjelasan tersebut tampaknya belum mampu meredam emosi para siswa.
Baca Juga: Presiden Prabowo Hadiri KTT Perdamaian di Mesir, Siap Perkuat Diplomasi Perdamaian Timur Tengah
Pada Senin (13/10/2025), sekitar 630 siswa melakukan aksi mogok sekolah sebagai bentuk protes.
Mereka menuntut klarifikasi terbuka dan mendesak agar kepala sekolah diganti. Aktivitas belajar mengajar pun sempat lumpuh total.