polhukam

Sudah Hampir Dua Tahun Kosong, Kursi Dubes RI untuk AS Belum Juga Terisi

Selasa, 8 April 2025 | 12:00 WIB
Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Dave Laksono.Foto: Dok/vel

ESENSI.TV, JAKARTA - Sudah hampir dua tahun lamanya, posisi Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat (AS) belum juga terisi. 

Sejak Rosan Roeslani mengakhiri masa tugasnya pada 17 Juli 2023, jabatan strategis di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Washington DC itu tetap kosong tanpa pengganti resmi. 

Kekosongan ini tentu menjadi sorotan, mengingat Amerika Serikat merupakan mitra dagang dan diplomatik utama Indonesia, terlebih di tengah dinamika global yang terus berubah.

Baca Juga: Gagal Bawa Uang Panai Rp100 Juta, Rumah Pria di Jeneponto Dirusak Massa

Ketiadaan sosok duta besar di negara sebesar dan sepenting Amerika Serikat berpotensi melemahkan diplomasi bilateral, baik dalam hal perdagangan, pertahanan, investasi, maupun kerja sama antar lembaga pemerintahan. 

Terlebih, setelah Rosan ditarik kembali ke tanah air dan dipercaya menjabat sebagai Wakil Menteri BUMN oleh Presiden Joko Widodo kala itu, tidak ada lagi penunjukan baru hingga kini.

Kini, setelah pergantian kepemimpinan nasional dan Prabowo Subianto resmi dilantik sebagai Presiden RI pada 20 Oktober 2024, publik menaruh harapan agar kekosongan tersebut segera diisi. 

Namun hingga awal April 2025, belum ada kepastian dari pemerintah mengenai siapa nama yang akan dipilih untuk menduduki kursi tersebut. 

Baca Juga: Kekerasan Memburuk, Haiti di Ambang Krisis Kemanusiaan yang Lebih Dalam

Situasi ini semakin menarik perhatian setelah Presiden AS Donald Trump kembali menerapkan kebijakan tarif impor baru yang dapat berdampak pada hubungan ekonomi antara kedua negara.

Menanggapi hal ini, Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Dave Laksono, mendorong pemerintah untuk segera bergerak cepat. 

Ia menekankan pentingnya penunjukan duta besar, tidak hanya untuk AS, tetapi juga untuk sejumlah pos strategis lain yang masih kosong. 

“Beberapa posisi dubes memang perlu segera diisi atau diganti. Prosesnya sedang berjalan, dan nanti pemerintah akan mengajukan nama-nama tersebut ke DPR untuk menjalani uji kelayakan dan kepatutan,” jelas Dave dalam pernyataannya, dikutip pada Selasa, 8 April 2025.

Baca Juga: Murphy Bersinar, Newcastle Hajar Leicester 3-0 dan Naik ke Posisi Kelima

Halaman:

Tags

Terkini