Gagal Bawa Uang Panai Rp100 Juta, Rumah Pria di Jeneponto Dirusak Massa

ESENSI.TV, SULSEL - Sebuah insiden perusakan rumah terjadi di Dusun Embo, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan.

Rumah milik seorang pria berinisial MK menjadi sasaran amukan massa usai terjadi ketegangan terkait batalnya acara lamaran yang semula telah direncanakan.

Peristiwa ini diduga bermula dari kegagalan MK mengantarkan uang panai sebesar Rp100 juta, yang sebelumnya telah disepakati sebagai bagian dari prosesi lamaran menurut adat Bugis-Makassar.

Baca Juga: Kekerasan Memburuk, Haiti di Ambang Krisis Kemanusiaan yang Lebih Dalam

Dalam tradisi Bugis-Makassar, uang panai merupakan simbol keseriusan pihak pria kepada keluarga calon mempelai wanita.

Biasanya berupa uang atau harta, jumlahnya disesuaikan dengan kesepakatan kedua belah pihak.

Dalam kasus ini, keluarga perempuan merasa dipermalukan karena MK tidak datang sesuai waktu yang telah ditentukan untuk menyerahkan uang panai tersebut.

Kapolsek Tamalatea, AKP Suardi, membenarkan bahwa perusakan rumah diduga kuat dipicu oleh kekecewaan pihak keluarga perempuan.

Baca Juga: Murphy Bersinar, Newcastle Hajar Leicester 3-0 dan Naik ke Posisi Kelima

“Pihak pria sebelumnya memang sudah menyepakati akan membawa uang panai sebesar seratus juta rupiah, namun pada hari yang ditentukan, ia tak kunjung datang,” jelasnya.

Lebih lanjut, Suardi menyebut bahwa MK belum bisa memenuhi kewajibannya karena dananya belum cukup. 

“MK sebenarnya masih berusaha mengumpulkan uang, namun belum cukup. Sementara pihak perempuan sudah menunggu, sehingga mereka merasa dipermalukan di depan keluarga besar,” ucapnya.

Menurut informasi, MK sempat berusaha meminta tambahan waktu hingga pukul 22.00 Wita. 

Baca Juga: Wartawan Media Online Ditemukan Tewas di Hotel, Autopsi Sementara Ungkap Dugaan Ini