Baca Juga: Dorong Fleksibilitas BUMN, Misbakhun Ungkap Rencana Prabowo Bentuk UU BUMN Baru
2. Cek SAE (Society of Automotive Engineers) Viscosity Grade
SAE adalah standar kekentalan oli, seperti SAE 10W-40 atau SAE 20W-50.
Angka pertama menunjukkan viskositas saat mesin dingin, sedangkan angka kedua saat suhu kerja.
Motor matic atau sport biasanya membutuhkan oli dengan viskositas yang lebih stabil di suhu tinggi.
Cek buku manual motor untuk mengetahui rekomendasi SAE yang sesuai dengan spesifikasi mesin.
Pemilihan SAE yang tepat membuat mesin bekerja optimal dalam berbagai kondisi suhu dan kecepatan.
Baca Juga: Menepi dari Keramaian di Pantai Ngandong, Tempat Asyik untuk Memancing dan Main Air
3. Pastikan Oli Memiliki Sertifikasi API dan JASO
API (American Petroleum Institute) dan JASO (Japanese Automotive Standards Organization) menjamin kualitas oli.
API memberikan standar performa oli terhadap mesin bensin, seperti API SL, SM, atau SN.
JASO MA cocok untuk motor kopling basah, sedangkan JASO MB lebih pas untuk motor matic.
Oli bersertifikat menandakan bahwa produk tersebut telah melalui uji kualitas dan layak pakai.
Jangan tergiur harga murah jika oli tidak memiliki sertifikasi resmi, karena bisa merusak mesin.
Artikel Terkait
Jangan Salah Langkah! Pahami Risiko Menyemprotkan Angin Kompresor Saat Mengganti Oli Motor
Jangan Sampai Tertipu! Ini Cara Jitu Membedakan Oli Mobil Asli dan Palsu
Jangan Sepelekan! Ini Alasan Filter Oli Wajib Dirawat dan Diganti Secara Rutin
Waspada! Ini Efek Buruk Telat Ganti Oli Mesin Mobil dan Solusi Ampuh Menghindarinya
3 Waktu Terbaik untuk Ganti Oli Motor agar Mesin Awet dan Performa Maksimal