4. Pilih Oli Sesuai Jenis Motor dan Gaya Berkendara
Motor matic, sport, dan bebek memiliki karakteristik mesin yang berbeda sehingga memerlukan oli yang berbeda pula.
Motor sport biasanya membutuhkan oli dengan ketahanan tinggi terhadap suhu ekstrem dan tekanan.
Untuk motor matic, sebaiknya pilih oli yang mampu menjaga kestabilan suhu dalam kondisi stop-and-go.
Gaya berkendara juga menentukan kebutuhan pelumas: agresif, jarak jauh, atau hanya untuk keperluan harian.
Menyesuaikan oli dengan kebutuhan mesin dan cara berkendara dapat meningkatkan performa dan efisiensi.
Baca Juga: 5 Tips Memaksimalkan LinkedIn untuk Membangun Karier Gen Z dengan Strategi Jitu
5. Perhatikan Waktu Penggantian Oli Secara Berkala
Oli terbaik pun tidak akan maksimal jika tidak diganti sesuai jadwal yang dianjurkan.
Biasanya penggantian dilakukan setiap 2.000 hingga 3.000 km, tergantung pemakaian dan jenis oli.
Penggantian rutin mencegah penumpukan kotoran dan menjaga pelumasan tetap optimal.
Catat jadwal servis dan gunakan reminder agar tidak terlambat mengganti oli.
Konsistensi dalam perawatan akan memperpanjang usia mesin dan menjaga performa tetap prima.
Baca Juga: Peran Strategis Danantara Bikin Investor Global Melirik, Misbakhun Soroti Kepemilikan BUMN
Memilih oli motor yang tepat adalah langkah kecil dengan dampak besar untuk performa kendaraan.
Artikel Terkait
Jangan Salah Langkah! Pahami Risiko Menyemprotkan Angin Kompresor Saat Mengganti Oli Motor
Jangan Sampai Tertipu! Ini Cara Jitu Membedakan Oli Mobil Asli dan Palsu
Jangan Sepelekan! Ini Alasan Filter Oli Wajib Dirawat dan Diganti Secara Rutin
Waspada! Ini Efek Buruk Telat Ganti Oli Mesin Mobil dan Solusi Ampuh Menghindarinya
3 Waktu Terbaik untuk Ganti Oli Motor agar Mesin Awet dan Performa Maksimal