Senin, 22 Desember 2025

Temui Presiden Prabowo, DEN Sarankan Reformasi Ekonomi untuk Antisipasi Kebijakan Trump

Photo Author
- Jumat, 7 Februari 2025 | 11:00 WIB
Jajaran Dewan Ekonomi Nasional (DEN) memberikan keterangan pers kepada awak media di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Kamis, 6 Februari 2025. Foto: BPMI Setpres/Rusman
Jajaran Dewan Ekonomi Nasional (DEN) memberikan keterangan pers kepada awak media di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Kamis, 6 Februari 2025. Foto: BPMI Setpres/Rusman

Digitalisasi ini diharapkan mampu menyederhanakan birokrasi dan menciptakan iklim investasi yang lebih kondusif.  

Baca Juga: Tren Kuliner Ala Gen Z, 10 Menu Ini Wajib Ada di Kafe agar Makin Hits dan Instagramable

"Presiden sangat mendukung reformasi struktural, terutama dalam hal penyederhanaan perizinan, perbaikan iklim investasi, dan percepatan implementasi GovTech. Dengan digitalisasi, hambatan birokrasi bisa diminimalkan sehingga proses investasi menjadi lebih efisien," ujar Chatib Basri.  

Selain membahas tantangan, DEN juga menyoroti peluang yang bisa dimanfaatkan Indonesia dari kebijakan tarif yang diterapkan AS terhadap China. 

Dengan adanya tarif impor sebesar 10 persen terhadap produk asal China, beberapa industri mungkin akan mencari alternatif lokasi produksi di negara lain, termasuk Indonesia.  

"Indonesia memiliki kesempatan besar untuk menarik investasi dari perusahaan-perusahaan yang ingin merelokasi produksinya. Namun, untuk benar-benar mendapatkan manfaat dari situasi ini, kita harus memastikan kebijakan investasi yang stabil, kepastian hukum yang terjamin, serta reformasi birokrasi yang berkelanjutan," jelas Chatib Basri.  

Baca Juga: Pesona Pulau Ayer, Resort Terapung Bernuansa Papua di Kepulauan Seribu, Destinasi Liburan Unik Dekat Jakarta

DEN menegaskan bahwa untuk dapat bersaing dalam ekonomi global yang semakin dinamis, Indonesia harus terus melakukan pembenahan. 

Reformasi kebijakan, stabilitas ekonomi, serta kepastian hukum menjadi faktor kunci dalam menarik lebih banyak investasi asing dan memastikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.  

"Dengan langkah reformasi yang tepat, Indonesia tidak hanya bisa menghadapi tantangan ekonomi global, tetapi juga mengambil peluang yang ada untuk memperkuat posisi sebagai pusat ekonomi di kawasan," tutup Chatib Basri.***(LL)

Halaman:

Editor: Raja H. Napitupulu

Sumber: presidenri.go.id

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X