Senin, 22 Desember 2025

Temui Presiden Prabowo, DEN Sarankan Reformasi Ekonomi untuk Antisipasi Kebijakan Trump

Photo Author
- Jumat, 7 Februari 2025 | 11:00 WIB
Jajaran Dewan Ekonomi Nasional (DEN) memberikan keterangan pers kepada awak media di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Kamis, 6 Februari 2025. Foto: BPMI Setpres/Rusman
Jajaran Dewan Ekonomi Nasional (DEN) memberikan keterangan pers kepada awak media di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Kamis, 6 Februari 2025. Foto: BPMI Setpres/Rusman

ESENSI.TV, NASIONAL - Presiden Prabowo Subianto menerima kunjungan jajaran Dewan Ekonomi Nasional (DEN) di Istana Merdeka, Jakarta, pada Kamis, 6 Februari 2025. 

Dalam pertemuan ini, DEN menyampaikan hasil kajian mereka mengenai dampak kebijakan ekonomi Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, terhadap Indonesia.

Diskusi ini menjadi krusial mengingat kebijakan ekonomi Amerika Serikat memiliki pengaruh besar terhadap perekonomian global, termasuk Indonesia.  

Salah satu topik utama dalam pertemuan tersebut adalah bagaimana Indonesia dapat mengantisipasi perubahan kebijakan ekonomi yang diterapkan oleh pemerintahan Trump, terutama dalam aspek tarif perdagangan dan kebijakan imigrasi. 

Baca Juga: Gaza Dilanda Badai, Warga Palestina Hadapi Cuaca Ekstrem dan Rencana Pengusiran Israel

Anggota DEN, Septian Hario Seto, menjelaskan bahwa evaluasi ini bertujuan untuk memahami potensi risiko sekaligus peluang yang dapat dimanfaatkan oleh Indonesia.  

"Kami membahas bagaimana kebijakan ekonomi Trump, khususnya dalam hal tarif dan imigrasi, dapat mempengaruhi kondisi ekonomi Indonesia. Penting bagi kita untuk memahami dampak positif maupun negatifnya agar bisa merumuskan strategi yang tepat," ujar Seto dalam konferensi pers seusai pertemuan.  

Muhammad Chatib Basri, anggota DEN lainnya, turut menyoroti ketidakpastian yang masih menyelimuti kebijakan ekonomi Amerika Serikat. 

Hal ini disebabkan oleh belum lengkapnya susunan kabinet pemerintahan Trump, yang berpotensi mempengaruhi dinamika kebijakan ekonomi ke depan. 

Baca Juga: Hajar Tottenham Spurs Tanpa Ampun 4-0, Liverpool Melaju ke Final Piala Carabao

Salah satu risiko utama yang harus diwaspadai Indonesia adalah kemungkinan meningkatnya inflasi di Amerika Serikat akibat kebijakan deportasi pekerja ilegal.  

"Jika inflasi di AS mengalami kenaikan, Bank Sentral AS (The Fed) kemungkinan akan mempertahankan atau bahkan meningkatkan suku bunga. Ini bisa berdampak pada perekonomian global, termasuk Indonesia, yang harus menghadapi kondisi dolar yang semakin kuat," kata Chatib Basri.  

Dalam menghadapi tantangan ini, Presiden Prabowo menegaskan pentingnya reformasi struktural untuk memperkuat daya saing ekonomi nasional. 

Salah satu langkah yang direkomendasikan oleh DEN adalah percepatan digitalisasi pemerintahan melalui sistem GovTech. 

Halaman:

Editor: Raja H. Napitupulu

Sumber: presidenri.go.id

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X