Senin, 22 Desember 2025

Kemenhub dan Kemensos Luncurkan 28 Bus Sekolah untuk Dukung Akses Pendidikan Sekolah Rakyat dari Aceh hingga Papua

Photo Author
- Jumat, 7 November 2025 | 12:00 WIB
Kemenhub dan Kemensos menyediakan 28 bus sekolah untuk dukung pendidikan dan keadilan sosial di Indonesia. (Foto: Dok. Kemensos)
Kemenhub dan Kemensos menyediakan 28 bus sekolah untuk dukung pendidikan dan keadilan sosial di Indonesia. (Foto: Dok. Kemensos)

“Ketika akses dibuka, masa depan juga terbuka. Bus sekolah ini bukan hanya kendaraan, tapi penggerak keadilan sosial,” tutur Sri Sultan, dikutip Jumat, 7 November 2025.

Ia menambahkan bahwa Yogyakarta menjadi contoh nyata laboratoriu kolaboratif, tempat kebijakan diuji melalui empati dan aksi nyata.

Baca Juga: Penggerebekan Narkoba di Kampung Bahari Ricuh, Warga Serang Aparat dengan Batu dan Kembang Api

Sementara itu, Mensos Gus Ipul menegaskan bahwa keberadaan bus sekolah ini lebih dari sekadar program logistik. Ia menyebutnya sebagai “jembatan menuju masa depan”, karena kendaraan ini mengantar anak-anak dari rumah sederhana menuju gerbang ilmu pengetahuan dan cita-cita.

Ia juga menekankan pentingnya sinergi antara pembangunan sosial dan transportasi agar keduanya saling memperkuat.

“Transportasi adalah tulang punggung mobilitas manusia, sedangkan kerja sosial adalah tulang punggung kemanusiaan. Jika keduanya berjalan bersama, maka keadilan sosial benar-benar hidup,” ujarnya.

Program penyediaan bus sekolah ini menjadi bagian dari Program Strategis Nasional Sekolah Rakyat yang diinisiasi oleh Presiden Prabowo Subianto.

Tujuannya jelas, yakni memperluas akses pendidikan bagi anak-anak dari keluarga miskin di seluruh Indonesia.

Baca Juga: Drama Panas Liga Europa Berlanjut! Villa Berpesta, Celtic Terpuruk, Roma dan Betis Tancap Gas

Tahun 2025 ini, sebanyak 28 unit bus sekolah resmi diserahkan ke berbagai wilayah dari Aceh hingga Papua.

Hingga saat ini terdapat 166 Sekolah Rakyat dengan hampir 16.000 siswa yang tercatat dalam Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN).

Pemerintah menargetkan jumlah tersebut akan terus meningkat hingga mencapai 200.000 siswa pada tahun 2027.

Langkah kolaboratif ini menunjukkan bahwa membangun bangsa tidak hanya dengan beton dan aspal, tetapi juga dengan hati dan kepedulian terhadap masa depan generasi muda Indonesia.*** (LL)

Halaman:

Editor: Raja H. Napitupulu

Sumber: kemensos.go.id

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X