Data Kementerian Keuangan juga menunjukkan adanya peningkatan konsumsi berbagai komoditas bersubsidi sepanjang Agustus 2025, yang sekaligus mencerminkan tingginya kebutuhan masyarakat.
Konsumsi bahan bakar minyak tercatat tumbuh 3,5 persen, konsumsi LPG 3 kilogram naik 3,6 persen, jumlah pelanggan listrik bersubsidi meningkat 3,8 persen, sedangkan penyaluran pupuk melonjak 12,1 persen.
Purbaya menekankan bahwa lonjakan konsumsi pupuk menjadi yang paling signifikan, dan hal ini memperlihatkan bahwa dukungan APBN sangat dibutuhkan sektor pertanian.
Baca Juga: Lowongan Kerja PT Jasa Angkasa Semesta Tbk, Penempatan Bandara Ngurah Rai Denpasar
Namun, ia juga mengingatkan bahwa peningkatan volume barang bersubsidi harus diikuti pengawasan ketat agar distribusi subsidi tetap terkendali dan benar-benar tepat sasaran.
Ia menambahkan, kebijakan ini merupakan upaya untuk menjaga keseimbangan antara menjaga daya beli masyarakat sekaligus memastikan ketahanan fiskal negara tetap terjaga.
Dengan langkah ini, pemerintah berharap stabilitas harga kebutuhan pokok tetap terjaga meski di tengah dinamika ekonomi global yang penuh ketidakpastian.
Purbaya menutup dengan penegasan bahwa subsidi bukan sekadar angka dalam APBN, tetapi wujud nyata keberpihakan pemerintah terhadap kesejahteraan masyarakat luas.*** (LL)
Artikel Terkait
Menkeu Sri Mulyani Bertemu US-ASEAN Business Council, Ini Hal Penting Yang Dibahas
Resmi dari Menkeu, Pemerintah Alokasikan Rp3,2 Triliun untuk Pemeriksaan Kesehatan Gratis dalam APBN 2025
Sampaikan Maaf Usai Rumahnya Dijarah, Menkeu Sri Mulyani: Kami Terus Berbenah, Tugas Negara Bukan untuk Korupsi atau Menindas
Pergantian Menkeu, Misbakhun Desak Reformasi Fiskal Progresif dan Perlindungan Konsumsi Rakyat Kecil
Ketua Komis XI Misbakhun Puji Langkah Berani Menkeu Purbaya Tidak Naikkan Cukai Tembakau di Tahun 2026