ESENSI.TV, PATI - Gelombang protes yang belakangan menggema di Kabupaten Pati mendapat perhatian langsung dari Bupati Sudewo.
Kebijakan kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) yang melonjak hingga 250 persen telah memicu keresahan warga dan berujung pada aksi unjuk rasa.
Di tengah tensi yang memanas, pernyataan Sudewo yang sempat dianggap menantang masyarakat untuk berdemo menjadi sorotan publik.
Kini, ia tampil di hadapan media untuk meluruskan maksud ucapannya dan menyampaikan permintaan maaf secara terbuka.
Baca Juga: Misbakhun Tegaskan Perlu Evaluasi Menyeluruh atas Kelompok Penerima Manfaat dalam APBN 2026
Dalam konferensi pers yang digelar di Pendopo Pati pada Kamis (7/8/2025), Sudewo menegaskan bahwa dirinya tidak memiliki niat untuk menantang rakyat.
“Saya minta maaf. Saya tidak menantang rakyat. Sama sekali tidak ada maksud menantang rakyat, mosok rakyat saya tantang,” ujar Sudewo.
Ia menambahkan, ucapannya tersebut semata-mata bertujuan mengajak agar aksi unjuk rasa berjalan tertib dan aspirasi yang disampaikan benar-benar murni dari masyarakat, tanpa ada pihak luar yang menunggangi.
Bupati Pati itu juga menyampaikan permohonan maaf atas kegaduhan yang terjadi pasca-penertiban donasi oleh Satpol PP terhadap massa Masyarakat Pati Bersatu.
Menurutnya, peristiwa itu menjadi salah satu faktor yang memperkeruh situasi di lapangan.
Baca Juga: Bayern Libas Tottenham 4-0, Kane Jadi Luka Tambahan untuk Mantan Klub
Mengakui bahwa kepemimpinannya masih jauh dari sempurna, Sudewo membuka diri terhadap kritik dan masukan dari masyarakat.
“Kritik itu penting untuk perbaikan. Saya siap menerimanya demi membangun Pati yang lebih baik,” katanya.
Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) sendiri merupakan pungutan yang dikenakan kepada individu atau badan atas kepemilikan, penguasaan, atau pemanfaatan tanah dan bangunan yang berada di wilayah perdesaan maupun perkotaan.
Artikel Terkait
28 Juta Rekening Dormant Dibuka Kembali, PPATK Klaim Deposit Judol Anjlok Drastis hingga 70 Persen
Bukan untuk Ditiru! Dua Siswi SMKN Gowa Dikeluarkan Usai Acungkan Jari Tengah ke Guru di Kelas
Oknum Polisi Gelapkan Mobil dan Ancam Pemilik, Korban Terpaksa Bayar Cicilan hingga Ratusan Juta
Teriak Ada Bom di Pesawat, Pria asal Medan Jadi Tersangka dan Diblacklist Maskapai
Mainkan Lagu Indonesia Raya di Konser? Komisioner LMKN: Harus Bayar Royalti!