Senin, 22 Desember 2025

Air Bersih Masih Jadi Masalah Klasik, Judistira: Pemerintah Harus Realisasikan Komitmen Sebelum Terlambat

Photo Author
- Rabu, 16 Juli 2025 | 12:00 WIB
Air bersih jadi persoalan klasik Jakarta, Judistira minta Pemprov dan PAM Jaya percepat langkah penuhi janji. (Foto: Instagram @judistira.hermawan)
Air bersih jadi persoalan klasik Jakarta, Judistira minta Pemprov dan PAM Jaya percepat langkah penuhi janji. (Foto: Instagram @judistira.hermawan)

ESENSI.TV, JAKARTA - Persoalan air bersih di Jakarta kembali menjadi sorotan serius dari Judistira Hermawan, Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD DKI Jakarta sekaligus anggota Komisi D.

Ia menilai, meskipun sudah menjadi prioritas sejak lama, akses air bersih belum menunjukkan kemajuan signifikan, padahal ini adalah kebutuhan paling mendasar bagi warga.

Judistira mengungkapkan bahwa hingga pertengahan 2025, cakupan air bersih perpipaan di Jakarta baru mencapai 60 persen, berdasarkan data yang diterimanya dari Perumda PAM Jaya.

Artinya, sekitar 40 persen warga masih belum mendapatkan akses air bersih melalui jaringan resmi, dan masih bergantung pada sumber alternatif yang belum tentu layak konsumsi.

 Baca Juga: West Ham Resmi Datangkan El Hadji Malick Diouf, Bek Muda Senegal yang Bersinar di Eropa

Menurutnya, pemerintah perlu berhenti memberikan janji semata, dan mulai menunjukkan aksi konkret agar target cakupan 100 persen air bersih bisa tercapai sebelum 2030.

Bahkan, Gubernur Jakarta Pramono Anung telah menyampaikan komitmen agar target itu dapat direalisasikan pada tahun 2029.

Namun, Judistira mengingatkan bahwa waktu yang tersisa tidak banyak, dan setiap tahun yang dilewati tanpa progres berarti akan memperbesar risiko kegagalan.

“Air bersih bukan sekadar target statistik, tapi soal kualitas hidup warga. Ini menyangkut kesehatan, produktivitas, dan kesejahteraan,” tegasnya.

 Baca Juga: Ubah Passion Jadi Duit! Ini Cara Cerdas Gen Z Dapat Cuan dari Hobi Sehari-hari

Ia mengkhawatirkan bahwa jika distribusi air tidak merata, maka akan terus muncul ketimpangan antara wilayah pusat dan pinggiran kota.

Ia meminta PAM Jaya untuk bekerja lebih agresif dalam memperluas jaringan perpipaan dan menggandeng pihak swasta bila diperlukan.

Lebih lanjut, Judistira mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk tidak menjadikan air bersih sebagai proyek yang ditunda-tunda karena tidak terlihat secara politis.

Justru, menurutnya, kerja nyata pada infrastruktur dasar seperti air bersih akan meninggalkan jejak yang jauh lebih berdampak.

Halaman:

Editor: Raja H. Napitupulu

Sumber: dprd-dkijakartaprov.go.id

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X