ESENSI.TV, JAKARTA - Ketua Komisi XI DPR RI Mukhamad Misbakhun menyampaikan pernyataan mengejutkan namun penting, yakni seluruh warga Indonesia adalah pembayar pajak, bahkan sejak pertama kali dilahirkan.
Ia menegaskan bahwa kontribusi terhadap sistem perpajakan nasional tidak terbatas pada mereka yang memiliki penghasilan dan melaporkan SPT, tetapi juga melalui konsumsi yang dikenai pajak tidak langsung.
Menurut Misbakhun, pandangan bahwa hanya 73 juta orang di Indonesia yang tergolong wajib pajak adalah pemahaman yang sudah tidak sesuai realitas.
Ia menyatakan, dengan berlakunya Undang-Undang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP), seluruh penduduk Indonesia yang memiliki Nomor Induk Kependudukan (NIK) secara sistemik telah masuk dalam ekosistem perpajakan.
Baca Juga: Korupsi Rp3 Triliun, Eks Bos Tsinghua Unigroup China Dihukum Mati dan Disita Hartanya
Ia mencontohkan, bayi yang baru saja lahir pun secara tidak langsung telah ikut menyumbang penerimaan negara.
Saat orang tuanya membeli perlengkapan seperti popok, susu formula, atau membayar jasa rumah sakit dan administrasi kependudukan, semua transaksi tersebut dikenai pajak pertambahan nilai (PPN) atau biaya lain yang menjadi sumber pendapatan negara.
Misbakhun menekankan bahwa masyarakat perlu memahami bahwa pajak tidak hanya dipungut dari penghasilan yang dilaporkan dalam SPT tahunan.
Lebih dari itu, setiap aktivitas konsumsi yang dilakukan di Indonesia, sekecil apa pun, hampir selalu melibatkan komponen pajak. Inilah bentuk kontribusi nyata masyarakat terhadap negara, yang sering kali tidak disadari.
Pernyataan ini menjadi kritik terhadap pola pikir sebagian pejabat maupun masyarakat yang hanya mengukur kepatuhan pajak dari jumlah SPT yang masuk.
Misbakhun menyebut, mengaitkan kepatuhan pajak hanya dengan pelaporan administrasi adalah penyempitan makna yang keliru.
Ia mendorong agar pemerintah memperluas cara pandang terhadap konsep wajib pajak dan meningkatkan literasi publik tentang bagaimana sistem pajak bekerja dalam keseharian.
Menurutnya, pemahaman semacam ini sangat penting untuk membangun kepercayaan antara negara dan rakyatnya.
Artikel Terkait
Tahun Baru Hijriah 1447 H, Misbakhun Ajak Masyarakat Hijrah Menuju Pengabdian untuk Bangsa dan Umat
Semangat Hijrah Jadi Pondasi Pembangunan, Misbakhun Soroti Pentingnya Niat Kolektif Menuju Indonesia Maju
Misbakhun Soroti Ancaman Konflik Timur Tengah terhadap Logistik, Energi, dan Sektor Pariwisata Indonesia
Ketegangan Timur Tengah Bisa Ganggu Penerbangan Global, Misbakhun Minta Pemerintah Siaga
Ketua Komisi XI DPR RI Misbakhun Minta Pemerintah Bergerak Cepat Antisipasi Efek Konflik Israel dan Iran ke Ekonomi RI