Senin, 22 Desember 2025

Judistira Tekankan Urgensi Air Bersih, Target 100 Persen Cakupan Harus Tercapai Sebelum 2030

Photo Author
- Sabtu, 28 Juni 2025 | 11:00 WIB
Fraksi Golkar dorong PAM Jaya percepat cakupan air bersih perpipaan demi target layanan penuh tahun 2030. (Foto: Instagram @judistira.hermawan)
Fraksi Golkar dorong PAM Jaya percepat cakupan air bersih perpipaan demi target layanan penuh tahun 2030. (Foto: Instagram @judistira.hermawan)

ESENSI.TV, JAKARTA - Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Provinsi DKI Jakarta, Judistira Hermawan, menyoroti serius rendahnya cakupan air bersih perpipaan yang dinikmati warga Jakarta saat ini.

Dalam Rapat Pimpinan Gabungan (Rapimgab) DPRD yang membahas Rancangan RPJMD 2025–2029, Judistira mengungkapkan bahwa layanan air bersih baru menjangkau sekitar 60 persen penduduk.

Menurutnya, kondisi tersebut menjadi perhatian khusus yang harus segera dibenahi secara terstruktur dalam perencanaan pembangunan lima tahun ke depan.

Judistira meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersama Perumda PAM Jaya untuk mempercepat ekspansi layanan air bersih hingga mencakup seluruh wilayah.

Baca Juga: Gunakan Modus Makanan Bergizi Gratis! Pria di Jawa Timur Ditangkap Polisi Setelah Pakai Data Pribadi 130 Warga untuk Bisnis Ilegal

Ia menegaskan bahwa target cakupan 100 persen pada tahun 2030 sebagaimana direncanakan pemerintah, tidak boleh hanya menjadi jargon belaka.

“Masih ada 40 persen warga Jakarta yang belum mendapatkan akses air bersih dari perpipaan. Ini tidak bisa ditunda lagi,” ujarnya.

Menurutnya, pemenuhan air bersih adalah hak dasar warga negara dan mencerminkan kualitas hidup masyarakat kota besar seperti Jakarta.

Ia menyebutkan bahwa tanpa jaringan air bersih yang memadai, warga akan semakin tergantung pada sumber air tanah yang kualitasnya makin menurun.

Baca Juga: Tidur Terganggu, Otak Terkuras! Ini Bahaya Lingkungan Berisik yang Tak Disadari Banyak Orang

“Kita tidak bisa terus bergantung pada air sumur. Jakarta harus punya sistem air bersih modern yang menjangkau semua,” tegas Judistira.

Dalam forum tersebut, Judistira juga menyampaikan kekhawatiran terhadap risiko kesehatan akibat kualitas air yang tidak terstandarisasi.

Ia mengingatkan bahwa penggunaan air tanah yang berlebihan juga mempercepat penurunan permukaan tanah di Jakarta, yang memperparah ancaman banjir rob.

“Ini soal keberlanjutan. Air bersih perpipaan bukan cuma soal kenyamanan, tapi menyangkut keselamatan jangka panjang,” katanya.

Halaman:

Editor: Raja H. Napitupulu

Sumber: dprd-dkijakartaprov.go.id

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X