Senin, 22 Desember 2025

Misbakhun Sebut Penghentian Tambang di Raja Ampat sebagai Peluang Kembangkan Ekonomi Hijau Berbasis Alam

Photo Author
- Selasa, 24 Juni 2025 | 10:00 WIB
Potensi ekologis Raja Ampat dinilai Misbakhun lebih berharga dibanding eksploitasi tambang yang merusak kawasan konservasi penting.(Foto: Instagram @depinassoksi.id)
Potensi ekologis Raja Ampat dinilai Misbakhun lebih berharga dibanding eksploitasi tambang yang merusak kawasan konservasi penting.(Foto: Instagram @depinassoksi.id)

ESENSI.TV, PAPUA - Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (DEPINAS SOKSI), Mukhamad Misbakhun, menyambut baik keputusan pemerintah yang menghentikan aktivitas pertambangan nikel di wilayah Raja Ampat, Papua Barat Daya.

Baginya, penghentian ini bukan hanya bentuk perlindungan terhadap kawasan konservasi, tetapi juga momentum untuk mengembangkan ekonomi hijau berbasis potensi alam yang luar biasa.

Raja Ampat telah lama dikenal dunia sebagai salah satu kawasan dengan keanekaragaman hayati laut tertinggi di planet ini.

Ekosistem terumbu karangnya menjadi habitat berbagai spesies endemik yang tidak ditemukan di tempat lain.

Baca Juga: 5 Tips Anti Burnout untuk Gen Z yang Aktif di Banyak Platform

Keindahan dan keunikan inilah yang menjadikan wilayah ini sangat potensial untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata kelas dunia.

Menurut Misbakhun, jika aktivitas pertambangan dibiarkan terus berlangsung, maka kerusakan ekologis yang ditimbulkan bisa menjadi bencana jangka panjang, bukan hanya bagi Papua Barat Daya, tetapi juga bagi reputasi Indonesia dalam hal konservasi lingkungan.

Ia menyebut keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia sebagai langkah yang sangat strategis dan patut didukung sepenuhnya oleh semua elemen bangsa.

Ia menilai bahwa selama ini pendekatan ekonomi yang terlalu bergantung pada eksploitasi sumber daya alam, khususnya sektor tambang, sering kali mengabaikan keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat lokal.

Baca Juga: Rahasia Diet Sukses! Kenali Perbedaan Karbohidrat Kompleks dan Sederhana untuk Turunkan Berat Badan

Padahal, potensi ekonomi dari sektor non-ekstraktif seperti pariwisata, perikanan berkelanjutan, dan konservasi alam jauh lebih besar jika dikelola dengan baik dan profesional.

Misbakhun juga menekankan pentingnya peran serta masyarakat lokal dalam pembangunan ekonomi berbasis alam tersebut.

Menurutnya, pengembangan wisata berbasis komunitas bisa menjadi solusi ideal untuk menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan, sekaligus menjaga kearifan lokal yang selama ini menjadi kekuatan sosial budaya masyarakat Papua.

Lebih jauh, ia mendorong agar pemerintah pusat dan daerah segera menyusun strategi jangka panjang untuk menjadikan Raja Ampat sebagai contoh nyata transformasi dari ekonomi ekstraktif menuju ekonomi hijau.

Halaman:

Editor: Raja H. Napitupulu

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X