Senin, 22 Desember 2025

Pembangunan Pabrik BYD dan VinFast di Subang Terganggu Aksi Ormas, Pemerintah Diminta Bertindak

Photo Author
- Jumat, 25 April 2025 | 08:11 WIB
Lahan pembangunan pabrik mobil listrik BYD di Subang, ditargetkan mulai produksi awal 2026.(Foto: Instagram @fakta.indo)
Lahan pembangunan pabrik mobil listrik BYD di Subang, ditargetkan mulai produksi awal 2026.(Foto: Instagram @fakta.indo)

ESENSI.TV, JAWA BARAT - Dua raksasa otomotif dunia, BYD dan VinFast, sedang membangun pabrik mobil listrik di Subang, Jawa Barat, dengan nilai investasi fantastis. 

Sayangnya, mega proyek yang diharapkan membawa dampak ekonomi besar bagi Indonesia ini ternyata menghadapi hambatan serius, yakni aksi ormas yang disebut melakukan tindakan premanisme. 

Kondisi ini menjadi sorotan berbagai pihak dan memunculkan desakan agar pemerintah hadir dan bertindak lebih tegas untuk melindungi iklim investasi di dalam negeri.

Baca Juga: Peduli Lansia dan Anak Disabilitas Polres Metro Bekasi Salurkan Kursi Roda

Wakil Ketua MPR RI, Eddy Soeparno, mengungkapkan bahwa ia menerima informasi mengenai gangguan dari ormas terhadap proyek pembangunan pabrik BYD saat melakukan kunjungan ke Shenzhen, China. 

Kunjungan tersebut merupakan undangan resmi dari pemerintah China, dan salah satu agendanya adalah melihat langsung fasilitas BYD. 

Ia menegaskan bahwa keamanan adalah faktor krusial bagi setiap investor, dan gangguan semacam ini bisa merusak citra Indonesia di mata dunia usaha internasional.

“Saya mendengar ada permasalahan premanisme yang mengganggu pembangunan fasilitas produksi BYD di Subang. Pemerintah harus bertindak tegas karena jaminan keamanan adalah kunci utama bagi masuknya investasi,” ujar Eddy saat mengunjungi kantor pusat BYD, dikutip pada Jumat, 25 April 2025.

Baca Juga: Nikmati Keindahan Kebun Begonia Lembang: Tempat Romantis Penuh Warna di Tengah Sejuknya Bandung

Pabrik BYD yang tengah dibangun di kawasan Subang Smartpolitan berdiri di atas lahan seluas 126 hektare, dengan nilai investasi mencapai Rp16,8 triliun. 

Proyek ini disebut-sebut akan menjadikan Indonesia sebagai negara dengan pabrik otomotif terbesar di Asia Tenggara, menggantikan posisi Thailand. 

Pabrik ini dijadwalkan mulai beroperasi pada awal 2026 dengan kapasitas produksi hingga 150.000 unit per tahun dan menyerap lebih dari 18.000 tenaga kerja lokal. 

Meski sempat terganggu, pihak BYD menyatakan pembangunan tetap berlangsung sesuai jadwal.

Baca Juga: Ajinomoto Indonesia Buka Lowongan Besar-besaran, Cek Posisi dan Lokasi Penempatannya!

Halaman:

Editor: Raja H. Napitupulu

Sumber: instagram @fakta.indo

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X