ESENSI.TV, BOGOR - Belakangan ini, praktik oknum maupun ormas yang meminta tunjangan hari raya (THR) secara tidak resmi menjamur di berbagai daerah.
Sejumlah kasus serupa sebelumnya sempat menjadi sorotan publik, dan kini peristiwa serupa terjadi di Klapanunggal, Bogor.
Kepala Desa Klapanunggal, Ade Endang Saripudin, menjadi pusat perhatian setelah surat permintaan THR senilai Rp 165 juta kepada perusahaan-perusahaan di wilayahnya tersebar luas di media sosial.
Baca Juga: Terapkan 10 Kebiasaan Slow Living untuk Gen Z agar Hidup Santai dan Lebih Bermakna
Tak hanya untuk THR perangkat desa, surat tersebut juga mencantumkan anggaran untuk acara halalbihalal, di mana Ade sendiri bertindak sebagai ketua panitia.
Setelah surat tersebut viral dan menuai kontroversi, Ade segera merespons dengan membuat video klarifikasi.
Dikutip dari Instagram @fakta.indo, dalam video klarifikasi tersebut, ia mengungkapkan permintaan maaf kepada masyarakat dan para pengusaha.
Ia menegaskan bahwa surat tersebut hanya bersifat imbauan dan tidak ada unsur paksaan.
Baca Juga: Nikmati Libur Lebaran di Pantai Kuta Mandalika Destinasi Sempurna untuk Bersantai Bareng Keluarga
"Saya memohon maaf atas beredarnya surat edaran dari desa kami yang meminta dana untuk THR Ramadan yang beredar luas di media sosial," ujar Ade dalam pernyataannya.
Lebih lanjut, Ade berjanji akan menarik kembali surat yang telah terlanjur beredar.
Ia juga meminta agar para pengusaha yang menerima surat tersebut untuk mengabaikannya.
"Maksud dari surat tersebut hanya sebatas imbauan. Mohon kepada para pengusaha untuk mengabaikan surat yang sudah terlanjur beredar," tambahnya.
Baca Juga: Mengapa Pria Makin Gendut Setelah Menikah? Ini Penjelasan Ilmiahnya!
Artikel Terkait
Luar Biasa Pemerintah Desa Wunut, Bagi-bagi THR kepada Warganya
THR dan Gaji ke-13 Cair! Prabowo Pastikan 9,4 Juta ASN, TNI-Polri, dan Pensiunan Terima Haknya
Sedang Marak Kasus Ormas Minta THR, Wamenag Malah Beri Tanggapan Begini
Usai Beri Pernyataan Kontroversi soal Ormas Minta THR, Ternyata Begini Klarifikasi Wamenag
Sambil Tenteng Senjata Tajam, Oknum Karang Taruna di Bandung Ngamuk Minta THR