ESENSI.TV, MALANG - Suasana Kota Malang memanas pada Minggu sore, 23 Maret 2025, ketika ratusan massa turun ke jalan menggelar aksi protes menolak revisi Undang-Undang Tentara Nasional Indonesia (UU TNI).
Demonstrasi yang awalnya berlangsung damai di depan Gedung DPRD Kota Malang berubah menjadi ricuh saat sebagian massa mulai melempar bom molotov dan petasan.
Tak hanya itu, amarah yang memuncak membuat massa membakar sejumlah barang di dalam gedung, memicu kepanikan dan kerusakan.
Polisi yang berjaga berupaya membubarkan kerumunan dengan gas air mata, namun situasi sulit dikendalikan.
Api sempat membesar sebelum akhirnya dipadamkan oleh petugas pemadam kebakaran yang dikerahkan ke lokasi.
Beberapa demonstran diamankan untuk dimintai keterangan terkait aksi anarkis tersebut.
Gelombang penolakan ini muncul seiring beredarnya narasi di media sosial yang menyebut revisi UU TNI membuka jalan bagi kembalinya dwifungsi ABRI, peran ganda militer di ranah sipil seperti pada masa Orde Baru.
Menanggapi hal tersebut, Anggota DPR RI TB Hasanuddin menegaskan bahwa anggapan tersebut tidak benar.
Baca Juga: Serangan Udara Israel Hantam Rumah Sakit di Gaza, Pemimpin Hamas dan Warga Sipil Tewas
"UU ini tidak membuka celah bagi dwifungsi ABRI kembali. Revisi ini hanya mengatur agar prajurit TNI bisa menduduki jabatan sipil yang relevan dengan tugas pertahanan negara, seperti di Badan Penjaga Perbatasan, Badan Keamanan Laut, atau Jaksa Agung Pidana Militer," jelas Hasanuddin.
Ia juga menambahkan bahwa revisi tersebut justru memperkuat aturan larangan bagi prajurit TNI menduduki jabatan politik seperti kepala daerah atau anggota legislatif tanpa melalui Pemilu. Selain itu, TNI tetap dilarang terlibat dalam bisnis.
Mahfud MD: Revisi Justru Perjelas Batas Peran TNI
Mantan Menkopolhukam, Mahfud MD, turut angkat bicara soal revisi UU TNI.
Artikel Terkait
Imparsial: Parlemen Harus Hentikan Pembahasan RUU TNI-Polri Karena Memundurkan Agenda Reformasi 1998
Warga Surabaya Demo Ronald Tannur Bebas: Berduka atas Matinya Keadilan di Surabaya
Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Bersihkan 17,4 Ton Sampah Usai Demo di DPR MPR
DPR Diam-diam Kebut RUU TNI di Hotel Mewah, Bivitri Susanti: Terkesan Terburu-buru dan Tertutup
Kisruh RUU TNI dan Isu Kembalinya Dwifungsi ABRI, Ketua DPR: Itu Tidak Benar