Keberanian ini juga didorong oleh kesadaran akan hak dan nilai kemanusiaan.
Gen Z cenderung lebih terbuka terhadap perbedaan dan lebih peka terhadap perlakuan tidak adil.
Baca Juga: Misbakhun Soroti Strategi DPR RI dan Pemerintah Kelola SDA Bangka Belitung
Mereka tidak selalu berbicara untuk diri sendiri, tetapi juga untuk kelompok lain yang suaranya jarang terdengar.
Solidaritas menjadi kekuatan utama yang membuat mereka tetap konsisten menyuarakan keadilan.
Namun, jalan yang ditempuh Gen Z tidak selalu mulus. Kritik mereka sering dianggap berlebihan, emosional, atau terlalu idealis. Meski begitu, anggapan tersebut tidak menyurutkan langkah.
Bagi Gen Z, menyuarakan ketidakadilan bukan soal mencari perhatian, melainkan bentuk tanggung jawab sebagai bagian dari masyarakat.
Pada akhirnya, keberanian Gen Z untuk bersuara menandai perubahan penting dalam budaya sosial.
Mereka menunjukkan bahwa generasi muda tidak hanya menjadi penonton, tetapi juga pelaku dalam mendorong perubahan.
Baca Juga: Muhammadiyah Himpun Rp70 Miliar dari Infaq Jumat untuk Penanganan Bencana Sumatera
Di tengah berbagai tantangan, satu hal menjadi jelas bahwa Gen Z memilih untuk tidak diam ketika melihat ketidakadilan, dan suara merekalah yang kini ikut membentuk arah masa depan.***(LL)